Sekolah Rakyat 2025, Langkah Besar Prabowo Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan

Jumat 08-08-2025,13:34 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

Sekolah Rakyat mengadopsi konsep boarding school atau sekolah asrama. Mirip dengan sistem di pesantren atau program diterapkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Model ini dipilih karena memungkinkan siswa mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang intensif.

Selama di sekolah, para siswa tidak hanya belajar. Tetapi menjalani rutinitas terstruktur. Membentuk karakter, disiplin, dan spiritualitas.

Para siswa menjalani hari dengan jadwal padat. Dimulai sejak subuh. Setelah salat berjamaah dan tadarus, siswa wajib mengikuti olahraga dan sarapan.

Lalu dilanjutkan dengan kegiatan belajar di kelas hingga sore. Aktivitas diisi dengan ekstrakurikuler yang beragam.

Mulai teater, tari tradisional, hingga futsal. Malam harinya, ada penguatan materi literasi, numerasi, bahasa Inggris, dan pendidikan keagamaan.

Rutinitas ini, lanjut Ratu, meski sempat membuat beberapa siswa awal mengundurkan diri karena belum terbiasa, terbukti berhasil membentuk pribadi yang disiplin.

"Yang menggantikan justru bisa lebih cepat beradaptasi dan betah tinggal di sini," papar Ratu, menekankan tingginya antusiasme masyarakat.

Seleksi Berbasis Kesejahteraan, Bukan Nilai Akademik

Salah satu keunikan Sekolah Rakyat adalah kriteria penerimaannya. Tidak seperti sekolah pada umumnya yang menyeleksi berdasarkan nilai akademik.

Sekolah Rakyat fokus pada kondisi ekonomi. Siswa dipilih dari keluarga dengan kategori desil 1 dan 2, yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Hal ini memastikan program ini benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan. "Jadi, tidak ada seleksi berdasarkan nilai akademik," tegas Ratu Mulyanengsih.

Kurikulum yang diterapkan juga dirancang khusus dan berbeda dari sekolah biasa. Kurikulum yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan.

Seperti deep learning, pembelajaran berbasis empati, dan metode praktik langsung di lapangan. Bahkan, menurut Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh, kurikulumnya mencakup materi-materi modern seperti coding, cyber security, dan data science.

"Kurikulumnya kami racik ulang agar sesuai dengan kebutuhan siswa yang menimba ilmu di sekolah rakyat.

Di sisi lain, para pengajar dan wali asuh juga diseleksi ketat oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan.

Kategori :