Perkuat Peran Perempuan Pesisir, Pemprov Maluku Dorong Kemandirian Ekonomi Berkelanjutan

Perkuat Peran Perempuan Pesisir, Pemprov Maluku Dorong Kemandirian Ekonomi Berkelanjutan

Pemprov Maluku--

DISWAY.ID -Pemerintah Provinsi Maluku, bekerja sama dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Maluku (YPMM), tengah menggencarkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas perempuan di wilayah pesisir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun ekonomi berkelanjutan dan memperkuat kemandirian masyarakat berbasis potensi lokal.

“Ini merupakan langkah konkret dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya perempuan, melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku, Jais Ely, di Ambon, Sabtu 2 Agustus 2025. 

Program yang diprakarsai oleh YPMM ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perempuan pesisir. Melalui pelatihan teknis dan pendampingan intensif, peserta dibekali kemampuan mengolah hasil laut menjadi produk bernilai ekonomi seperti abon ikan, kerupuk, dan nugget. Selain itu, sumber daya lokal seperti kelapa juga dimanfaatkan untuk membuat minyak VCO, sabun, dan kerajinan dari limbah laut.

Tak hanya keterampilan teknis, pelatihan juga menyentuh aspek penting lainnya seperti manajemen usaha, pengelolaan keuangan, strategi pemasaran digital, pengemasan, serta tata cara perizinan agar para pelaku usaha perempuan lebih siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Menurut Jais, inisiatif ini sejalan dengan program prioritas Pemprov Maluku yang tercantum dalam Sapta Cita Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath, yang menekankan penguatan sumber daya manusia serta ekonomi berbasis potensi lokal.

Kegiatan ini juga mendorong terbentuknya kelembagaan ekonomi perempuan seperti koperasi dan kelompok usaha bersama. Selain memperluas jaringan antar pelaku UMKM, pendampingan juga mencakup edukasi tentang akses pembiayaan dan keterlibatan perempuan dalam forum pembangunan lokal.

Melalui pendekatan ini, perempuan tidak hanya didorong menjadi penggerak ekonomi rumah tangga, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan dalam pembangunan desa-desa pesisir yang resilien dan berdaya saing.

Komitmen Disperindag Maluku pun semakin ditegaskan melalui kerja sama lintas sektor, mulai dari organisasi masyarakat sipil, pelaku usaha, hingga perguruan tinggi. Tujuannya adalah memperluas jangkauan pembinaan serta menguatkan rantai nilai dari proses produksi hingga distribusi.

“Produk-produk lokal dari kawasan pesisir harus mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Untuk itu, pembinaan akan terus dilakukan tidak hanya pada sisi produksi, tetapi juga pada aspek pemasaran dan distribusi,” tegas Ely.

Pelatihan ini menjadi bagian penting dari strategi pembangunan ekonomi inklusif yang menempatkan perempuan sebagai tokoh sentral dalam pemanfaatan sumber daya laut secara bijak. Dengan dukungan kapasitas dan akses, mereka diharapkan mampu mendorong ketahanan dan kemandirian wilayah pesisir di masa depan. *

Sumber: