Pemprov Maluku Gaungkan Gerakan Literasi, Gandeng Jakarta hingga Mitra Internasional

Pemprov Maluku Gaungkan Gerakan Literasi, Gandeng Jakarta hingga Mitra Internasional

Pemprov Maluku Gaungkan Gerakan Literasi, Gandeng Jakarta hingga Mitra Internasional-dok Pemprov Maluku-

DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku terus mendorong peningkatan literasi di daerah kepulauan dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Pemprov DKI Jakarta, pemerintah pusat, sektor swasta, kalangan akademisi, organisasi masyarakat, hingga mitra internasional. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kualitas pendidikan di wilayah Maluku.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyampaikan hal tersebut saat hadir sebagai pembicara dalam Climate and Literacy Festival 2025 yang berlangsung di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta Selatan. Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Heka Leka bersama Program INOVASI dengan dukungan dari Pemerintah Indonesia dan Australia.

“Maluku memiliki 1.422 pulau, laut yang luas, dan kekayaan alam melimpah. Namun pemerataan pembangunan, terutama di sektor pendidikan dan literasi, masih menjadi tantangan nyata. Karena itu, literasi harus menjadi gerakan kolektif, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah,” kata Gubernur Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Minggu 21 September 2025. 

Hendrik Lewerissa juga menyinggung sederet tantangan mendasar yang dihadapi dunia pendidikan di Maluku. Mulai dari jumlah perpustakaan sekolah yang masih terbatas, kekurangan tenaga pustakawan, hingga fasilitas penunjang yang sering dialihfungsikan. Hambatan lain datang dari jaringan internet yang belum merata serta mahalnya biaya distribusi buku ke pulau-pulau kecil, sehingga memperlebar kesenjangan literasi.

Menjawab persoalan tersebut, Pemprov Maluku menyiapkan langkah strategis. Pertama, mendorong penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan dan revitalisasi perpustakaan sekolah. Kedua, menggerakkan peran keluarga dan masyarakat agar budaya membaca bisa ditanamkan sejak rumah. Ketiga, memperluas kerja sama dengan sektor swasta, lembaga donor, serta perguruan tinggi guna memperkuat gerakan literasi berbasis komunitas.

“Kalau SMA, SMK, atau SLB di Maluku belum punya perpustakaan, harus segera diadakan. Literasi bukan sekadar soal membaca, tetapi jalan untuk mengangkat harkat hidup masyarakat kepulauan,” tegas Lewerissa.

Selain itu, Gubernur Maluku juga berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Ia menyebut Jakarta sebagai contoh kota dengan fasilitas literasi modern yang bisa menjadi inspirasi bagi daerah kepulauan.

“Kami harus belajar dari Jakarta, bukan hanya pengetahuan dan pengalaman, tetapi kalau bisa juga fasilitas,” ujarnya.

Di tempat yang sama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno yang turut hadir menyambut baik ajakan tersebut. Menurutnya, kolaborasi literasi antar daerah bukan sekadar berbagi buku, melainkan juga berbagi pengalaman, gagasan, dan mimpi untuk membangun generasi yang lebih cerdas.

“Dengan literasi, seseorang bisa memberi arah pada hidupnya dan berkontribusi bagi masyarakat. Kami siap menjalin kolaborasi dengan Maluku maupun daerah lain,” kata Rano.

Sumber: