DISWAY.ID - Ratusan aparat gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengendalikan keributan antarwarga yang pecah di Negeri (Desa) Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dan Negeri Hitu Kabupaten Maluku Tengah (Pulau Ambon). Total ada 350 personel yang ditugaskan di lokasi agar situasi bisa segera terkendali.
“Total 350 personel gabungan TNI-Polri sudah berada di lokasi untuk meredam situasi. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Semua persoalan serahkan kepada pihak kepolisian,” ujar Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, IPDA Janet, di Ambon, Selasa.
Adapun aparat yang diturunkan terdiri atas anggota Satuan Brimob Polda Maluku, personel Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, serta pasukan dari Kodim 1504 Ambon.
Selain mengerahkan ratusan personel, aparat keamanan juga mendampingi sejumlah pejabat saat berada di lokasi bentrokan.
Beberapa di antaranya adalah Wali Kota Ambon, Dansat Brimob Polda Maluku, Dirbinmas Polda Maluku, Karo Ops Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Dandim 1504 Ambon, serta Ketua DPRD Kota Ambon.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, IPDA Janet, menuturkan bahwa aparat masih melakukan berbagai langkah antisipasi. Patroli dan tindakan preventif terus dijalankan guna memastikan tidak terjadi bentrokan lanjutan.
“Situasi saat ini sudah terkendali. Kami minta masyarakat agar tetap menahan diri dan tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.
Saat ini pihaknya bersama Pemerintah Kota Ambon pun tengah mendata sejumlah kerusakan yang diakibatkan oleh bentrokan antarwarga tersebut.
Bentrokan antarwarga yang terjadi di Hunuth diketahui berawal dari masalah pribadi antarindividu. Namun, peristiwa itu kemudian berkembang dan meluas hingga melibatkan banyak pihak. Untuk menghindari kerusuhan susulan, Pemerintah Kota Ambon bersama aparat keamanan segera mengambil langkah cepat agar situasi tetap kondusif dan kejadian serupa tidak kembali terulang.
Dalam insiden tersebut, seorang anggota Samapta, Bripda Wisnu, dilaporkan mengalami luka setelah terkena lemparan massa saat berada di lapangan melakukan pengamanan.
“Saat ini yang bersangkutan dalam perawatan medis,” jelas IPDA Janet.
Hingga Selasa sore, aparat gabungan masih berjaga di sekitar wilayah Hunuth. Kehadiran mereka dimaksudkan untuk memastikan keadaan benar-benar aman sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.