Gubernur Maluku Teken MoU Pengembangan Maluku Integrated Port di Osaka, Dorong Investasi dan Infrastruktur Kaw

Gubernur Maluku Teken MoU Pengembangan Maluku Integrated Port di Osaka, Dorong Investasi dan Infrastruktur Kaw

Gubernur Maluku Teken MoU Pengembangan Maluku Integrated Port di Osaka, Dorong Investasi dan Infrastruktur Kawasan Timur-dok Pemprov Maluku-

DISWAY.ID - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa Menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk menyusun studi pendahuluan ( Pre-Feasibility Study/Pre-FS) Pengembangan Maluku Integrated Port (MIP) bersama PT. Indonesia Mitra Jaya (IMJ) dari Indonesia dan Shanxi Sheng’an co., Ltd dari Tiongkok, bertempat di Osaka Jepang, Selasa 7 Oktober 2025. 

Penandatanganan MoU selain disaksikan oleh Gubernur Maluku, juga disaksikan oleh Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Asri Arman, karena ini merupakan langkah awal untuk masa depan Maluku.

Perlu diketahui, rencana pembangunan Maluku Integrated Port tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Peraruran Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Dalam peraturan tersebut, Maluku disebut wilayah strategis yang akan menjadi simpul pertumbuhan baru di kawasan timur Indonesia.

Proyek pelabuhan ini diperkirakan akan mengundang 50 juta dolar Amerika Serikat. Fasilitas yang akan dikembangkan dalam proyek ini akan meliputi terminal peti kemas dan terminal kapal Ro-Ro, dengan sistem logistik modern yang terhubung dengan jalur perdagangan nasional dan internasional.

Dalam kerjasama ini, IMJ akan menangani koordinasi lokal dan dukungan teknis dengan pemangku kepentingan di Indonesia, sedangkan Shanxi Sheng’an co., Ltd yang akan berkontribusi melalui pengalaman dan teknologi pengembangan pelabuhan modern.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengatakan MoU ini sebagai langkah nyata dalam membuka gerbang investasi ke Maluku, setelah sekian lama wilayah kepulauan mengalami keterbatasan infrastruktur.

“Selama ini investor hanya datang untuk melihat. Tapi sekarang, kita sudah sampai pada tahap kerja konkret. MoU ini menandai keseriusan dua pihak untuk menjadikan Maluku tidak lagi tertinggal dengan daerah lain”, kata Lewerissa.

Lewerissa menambahkan, Pemerintah Provinsi Maluku akan memberikan dukungan penuh studi kelayakan dan seluruh proses perizinan yang dibutuhkan agar proyek MIP bisa segera terealisasi.

“Pemerintah tidak ingin proyek ini berhenti di atas kertas, tapi kami akan kawal sampai tahap konstruksi dimulai karena Maluku butuh pelabuhan modern untuk melayani masa depan”, tuturnya.

Dengan penandatangan MoU ini, langkah menuju pembangunan Maluku Integrated Post resmi dimulai. Dan studi pendahuluan akan mengkaji kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan proyek sebelum masuk tahap feasibility studi dan kontrak kerjasama.

“Harapan besar kini tumbuh dari Osaka untuk Maluku, dari kerjasama lintas bangsa untuk masa depan Indonesia Timur, ini bukan sekedar proyek pelabuhan, ini adalah simbol kebangkitan Maluku, simbol bahwa daerah kepulauan pun bisa berdiri sejajar dengan pusat-pusat ekonomi besar Indonesia”, ungkap Lewerissa.

Sementara itu, Adam Prakoso selaku Direktur IMJ mengatakan kerjasama ini merupakan momentum penting untuk memperkuat hubungan investasi antara Indonesia dan Tiongkok di bidang Infrastruktur strategis.

“Kami berharap kolaborasi ini membawa manfaat nyata bagi pembangunan nasional, khususnya untuk kawasan Maluku dan Indonesia bagian timur, ujar Prakoso.

Sumber: