HUT ke-68 Kota Masohi, Gubernur Hendrik Lewerissa Ajak Warga Hidupkan Kembali Semangat Masohi

Senin 03-11-2025,17:31 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kota Masohi yang digelar di Alun-Alun Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Senin 3 November 2025. Dalam sambutannya, Gubernur mengajak seluruh masyarakat menjadikan momentum ini sebagai sarana memperkuat nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi jati diri masyarakat Maluku.

Gubernur Hendrik juga mengingatkan pentingnya rasa syukur atas penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam perjalanan panjang pembangunan Kota Masohi.

“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kasih dan penyertaan-Nya, hari ini kita dapat berkumpul di tempat bersejarah ini memperingati HUT ke-68 Kota Masohi,” ujar Gubernur Hendrik.

Ia menegaskan, Kota Masohi bukan hanya pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah, tetapi juga jantung Pulau Seram dan simbol kebersamaan masyarakat Maluku.

“Kota ini punya kisah luar biasa. Tanah yang dulu masih berupa hutan, kini menjelma menjadi kota yang ramai, dinamis, dan penuh semangat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur mengingatkan kembali pesan Bung Karno saat meresmikan Kota Masohi pada 3 November 1957, yang hingga kini masih relevan dengan semangat pembangunan daerah.

“Kata-kata penuh semangat Bung Karno saat peresmian kota ini telah mengguncang dada dan menyalakan api semangat itu: Masohi, yang artinya bekerja bersama-sama, bahu-membahu, tangan bertaut, hati berpadu. Jangan ada yang merasa lebih tinggi atau lebih kecil. Kalau kita mau membangun negeri ini, hanya ada satu jalan kita harus Masohi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Hendrik menekankan bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya diukur dari pembangunan fisik semata, tetapi juga dari karakter dan kedisiplinan masyarakatnya.

 “Kemajuan tidak hanya diukur dari jalan aspal atau gedung tinggi, tapi juga dari karakter dan kedisiplinan masyarakatnya,” katanya.

Ia menambahkan, nilai-nilai Masohi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kerja fisik maupun dalam perilaku sosial.

“Kalau dulu semangat Masohi diwujudkan dengan angkat batu sama-sama dan bangun rumah sama-sama, maka hari ini semangat itu harus kita maknai dalam konteks baru: bangun ekonomi sama-sama, jaga kebersihan kota sama-sama, lawan hoaks sama-sama, dan jaga kerukunan sama-sama,” jelasnya.

Gubernur juga mengingatkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar sebagai teladan bagi masyarakat.

 “Kalau masih suka baku marah, buang sampah sembarangan, melanggar aturan, atau mabuk lalu cari gara-gara, jangan mengaku warga Masohi. ASN jangan terlambat masuk kantor, jangan duduk di rumah kopi saat jam kerja. Anak sekolah harus rajin belajar, jangan bolos, dan jangan bikin keributan. Mari berubah dan perbaiki sikap untuk kemajuan bersama,” tegasnya. 

Ia pun mengajak masyarakat memulai perubahan dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar mereka.

“Mari kerja bikin bae par Masohi. Mulai dari kalesang diri, kalesang rumah, kalesang kintal, kalesang karja, kalesang balajar, dan kalesang hidup orang basudara,” ajaknya.

Tags :
Kategori :

Terkait