Pemkab Maluku Tengah Hadirkan Internet Satelit Starlink untuk Sekolah di Wilayah Terpencil
Para siswa SD Kecil Pulau Sjahrir, Banda Neira, Maluku Tengah foto bersama dengan Starlink. ANTARA/HO-INOVASI--
DISWAY.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng) terus berinovasi dalam dunia pendidikan dengan menghadirkan jaringan internet satelit Starlink yang kini telah menjangkau sekolah-sekolah di daerah terpencil. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi pendidikan berbasis teknologi yang tengah digalakkan oleh pemerintah daerah.
“Langkah ini menjadi terobosan besar setelah 80 tahun sebagian wilayah kepulauan dan pegunungan di daerah itu terisolasi dari akses teknologi dan informasi,” kata Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir di Ambon, Selasa.
Sebanyak 30 sekolah di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) kini telah terhubung dengan jaringan Starlink. Program ini memberikan akses internet berkecepatan tinggi kepada lebih dari 1.500 siswa dan ratusan guru, membuka peluang untuk pembelajaran digital, pelatihan daring bagi guru, hingga kolaborasi antar sekolah.
“Dengan dukungan internet satelit dan genset, ruang kelas yang dulu terisolasi kini menjadi jendela dunia bagi anak-anak Maluku Tengah di wilayah 3T,” ujarnya.
Bupati Zulkarnain menjelaskan, transformasi pendidikan di Maluku Tengah bertumpu pada dua pilar utama, yakni teknologi dan penguatan sumber daya manusia. Selain menghadirkan akses internet, Pemkab juga memperkuat kapasitas para pendidik melalui kemitraan dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) — hasil kerja sama pemerintah Australia dan Indonesia — serta SEAMEO SEAMOLEC.
“Melalui kemitraan tersebut, pendekatan pembelajaran aktif diperkenalkan dan diiringi pelatihan rutin berbasis Kelompok Kerja Guru (KKG),” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Maluku Tengah juga menerbitkan Instruksi Bupati Nomor 420/04/INS Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Dasar. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Mendikdasmen tentang “Hari Belajar Guru”.
“Kebijakan ini memastikan guru dan kepala sekolah mengikuti hari belajar mingguan untuk merancang materi ajar yang interaktif dan menyenangkan. Kami optimistis program prioritas Bapak Menteri dapat terlaksana dengan baik di Maluku Tengah,” ujarnya.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasi atas langkah Pemkab Maluku Tengah dalam membuka akses pendidikan di wilayah terpencil. Ia mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar karena kini telah memiliki fasilitas internet yang memadai.
“Pelajar Maluku Tengah harus percaya diri dan optimistis karena pendidikan dapat mengubah nasib individu, bangsa, dan negara. Apalagi sekarang sudah ada fasilitas Starlink,” kata Mu’ti.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, turut memberikan apresiasi atas sinergi antara Pemkab Maluku Tengah, Kemendikdasmen, INOVASI, dan SEAMEO SEAMOLEC. Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci pemerataan mutu pendidikan di wilayah 3T.
“Kolaborasi sangat dibutuhkan agar pendidikan mampu menjangkau wilayah kepulauan dengan keterbatasan sarana, distribusi guru, dan infrastruktur teknologi. Digitalisasi dan inovasi adalah kuncinya,” kata Hetifah.
Ia juga memuji komitmen Bupati Zulkarnain dalam memperkuat literasi dasar dan literasi digital sebagai bekal penting bagi anak-anak di daerah terpencil.
Dampak nyata dari upaya ini terlihat di sekolah-sekolah yang sebelumnya sunyi kini berubah menjadi ruang belajar aktif dan dinamis. Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan pada aspek mutu layanan dasar pun meningkat dari 679,45 poin pada tahun 2023 menjadi 689,46 poin di 2024.
Sumber: