Pemkot Ambon Gencarkan Pangan Murah untuk Kendalikan Inflasi

Pemkot Ambon Gencarkan Pangan Murah untuk Kendalikan Inflasi

Pasar Mardika Kota Ambon-Dok Tangkapan layar Youtube BLACKPACKER TV-

DISWAY.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon gencar melaksanakan program gerakan pangan murah sebagai salah satu langkah strategis untuk mengendalikan inflasi yang belakangan menunjukkan tren peningkatan.

 

Kegiatan ini digelar rutin dua kali dalam seminggu dengan menyasar komoditas-komoditas penyumbang inflasi seperti cabai, bawang, dan beras,” ujar Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Selasa.

 

Ia menjelaskan, upaya ini dilakukan karena data mencatat inflasi year-on-year (yoy) Kota Ambon pada Juli 2025 mencapai 2,79 persen, naik dari 1,62 persen pada bulan sebelumnya. Meski pemerintah kota terus berupaya menjaga kestabilan harga, Bodewin mengakui ada beberapa komoditas yang sulit dikendalikan, terutama beras.

 

Kenaikan harga beras ini bukan menjadi domain kita di Pemkot, melainkan kewenangan pemerintah pusat. Beberapa bulan kemarin, tidak ada pasokan beras Bulog SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan). Sekarang sudah ada. Mudah-mudahan itu bisa membantu menurunkan inflasi di Kota Ambon,” ucapnya.

 

Selain beras, cabai dan bawang juga menjadi fokus pengendalian harga. Pemkot memberikan subsidi harga pada kedua bahan pokok tersebut agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Faktor lain yang mempengaruhi inflasi adalah pasokan ikan yang tidak stabil akibat musim ombak.

 

“Kita juga cukup terpengaruh oleh pasokan ikan. Karena musim ombak, harga ikan tidak stabil dan cenderung naik. Ini juga turut menyebabkan inflasi naik,” tambahnya.

 

Melalui langkah intervensi harga dan ketersediaan pangan murah, Pemkot Ambon berharap inflasi bisa terkendali dan daya beli warga tetap terjaga, terutama mendekati akhir tahun.

 

Bodewin juga memaparkan kondisi stok sejumlah komoditas utama. Beras, misalnya, tersedia 7.008,7 ton yang berasal dari distributor dan Perum Bulog. Dengan konsumsi harian sekitar 89 ton, stok ini diperkirakan cukup untuk 91 hari. Minyak goreng tersedia 549.905 liter, kebutuhan per hari 4.230 liter, sehingga ketahanannya mencapai 201 hari.

 

Tepung terigu tercatat 2,5 ton dengan konsumsi 18 kilogram per hari, mencukupi hingga 140 hari. Telur ayam ras sebanyak 646.000 butir dapat memenuhi kebutuhan harian 7.050 butir selama 118 hari. Stok gula pasir 409,1 ton cukup untuk 32 hari dengan konsumsi harian 5 ton. Margarin tersedia 0,30 ton untuk kebutuhan 58 hari. Susu kaleng mencapai 142.422 kaleng, cukup 239 hari dengan konsumsi 2.468 kaleng per hari. Ayam ras sebanyak 506 ton mampu memenuhi konsumsi 2,1 ton per hari selama 124 hari. Sementara garam tersedia 9,2 ton, cukup untuk 176 hari dengan konsumsi 1 ton per hari.

 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Ambon menjadi penyumbang inflasi yoy terendah di antara tiga kota di Maluku. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi di kota ini terutama dipicu oleh kenaikan pada hampir semua kelompok, dengan persentase tertinggi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,38 persen dengan andil 2,08 persen.

 

Beberapa komoditas yang memicu inflasi yoy di Ambon antara lain emas perhiasan (0,53 persen), ikan layang/mumar (0,43 persen), beras (0,25 persen), ikan tongkol/komu (0,22 persen), dan tomat (0,18 persen). Sementara secara month-to-month (mtm), Kota Ambon justru mencatat deflasi sebesar 0,40 persen.

Sumber: