Sekolah Rakyat 2025, Langkah Besar Prabowo Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan

Sekolah rakyat--
Hal ini memastikan program ini benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan. "Jadi, tidak ada seleksi berdasarkan nilai akademik," tegas Ratu Mulyanengsih.
Kurikulum yang diterapkan juga dirancang khusus dan berbeda dari sekolah biasa. Kurikulum yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan.
Seperti deep learning, pembelajaran berbasis empati, dan metode praktik langsung di lapangan. Bahkan, menurut Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh, kurikulumnya mencakup materi-materi modern seperti coding, cyber security, dan data science.
"Kurikulumnya kami racik ulang agar sesuai dengan kebutuhan siswa yang menimba ilmu di sekolah rakyat.
Di sisi lain, para pengajar dan wali asuh juga diseleksi ketat oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan.
Mereka adalah profesional yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga empati tinggi.
Nizham Faiz Ghazali, sebagai salah satu pengajar, menjelaskan pendekatannya adalah sistem among. Yaitu harus membangun empati yang lebih besar terhadap anak-anak.
Selama proses belajar, bakat-bakat non-akademik para siswa mulai bermunculan. Dari tari tradisional, teater, musik, hingga judo.
Ratu Mulyanengsih menjelaskan sebenarnya potensi ini akan terlihat jelas sejak awal MPLS.
"Sudah mulai terlihat, terutama di bidang seni dan olahraga. Saat MPLS, siswa menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menari, teater, dan musik," terangnya.
Sekolah Rakyat sebuah lompatan besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Program ini bukan hanya tentang memberikan akses Pendidikan. Tetapi membentuk karakter. Menggali potensi.
Sekaligus memberi harapan bagi anak-anak Indonesia untuk memiliki masa depan yang lebih cerah. Terbebas dari belenggu kemiskinan.
Terobosan Anti-mainstream
Pengamat pendidikan dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah, menyebut Sekolah Rakyat sebagai terobosan anti-mainstream yang membalikkan logika pendidikan.
Selama ini, anak-anak miskin sering kali dituntut untuk berprestasi tanpa dukungan yang memadai.
Sumber: