Sekolah Rakyat 2025, Langkah Besar Prabowo Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan

Sekolah Rakyat 2025, Langkah Besar Prabowo Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan

Sekolah rakyat--

“Program ini menjadi momentum bagi para siswa yang sangat jauh dari kata privilege,” kata Jejen kepada Disway pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Ini adalah peluang emas memutus rantai kemiskinan. Senada dengan itu, pengamat pendidikan Darmaningtyas menyambut baik inisiatif ini.

“Ini respons nyata pemerintah terhadap kesenjangan pendidikan yang selama ini mengakar di negara kita,” jelas Darmaningtyas.

Dari sudut pandang ekonomi, Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menambahkan Sekolah Rakyat berpotensi besar meningkatkan kualitas SDM dan mengatasi kemiskinan struktural.

Dukungan juga datang dari birokrasi, di mana Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Sunardi Manampiar Sinaga.

"Kemnaker sangat mendukung gagasan Presiden Prabowo terkait Sekolah Rakyat. Tujuannya jelas, mencerdaskan generasi bangsa dan memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan yang sama," tegas Sunardi saat diwawancara Disway pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Bahkan, Kemnaker juga berencana mengubah Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi unit-unit Sekolah Rakyat.

Ruang Aman untuk Menyelamatkan Mental Anak

Di sisi lain, psikolog anak melihat program Sekolah Rakyat ini memiliki peran penting. Menurut Dokter Arifin Kristanto, rutinitas dan lingkungan yang stabil di sekolah asrama ini bisa menjadi "jangkar emosional" bagi anak-anak.

Dia melihat Sekolah Rakyat sebagai "ruang terapi informal". Ini bisa membantu anak-anak mengatasi trauma akibat kekerasan, penelantaran atau diskriminasi.

Kurikulum yang diintegrasikan dengan kegiatan seni atau musik dapat membantu proses penyembuhan ini.

"Tujuan utama kita adalah mengembalikan harapan mereka. Ketika seorang anak merasa ia berharga dan mampu, maka dirinya akan termotivasi untuk terus maju," terang Arifin.

Ia menekankan Sekolah Rakyat membantu mengikis stigma sosial dan mendorong interaksi yang sehat. Ini merupakan pondasi penting bagi perkembangan sosial dan emosional anak.

Dengan begitu, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari prestasi akademis. Melainkan juga dari terbentuknya kepercayaan diri dan kesejahteraan mental.

Program Sekolah Rakyat dapat bertransformasi dari sekadar inisiatif sosial menjadi model pendidikan inklusif yang sesungguhnya.

Sumber: