Transformasi Ekonomi Desa Lewat Koperasi Merah Putih

Transformasi Ekonomi Desa Lewat Koperasi Merah Putih

Koperasi Merah Putih-ilustrasi-

Inilah yang membedakannya dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang seringkali birokratis. Pengelolaannya dijalankan oleh tokoh-tokoh tertentu atau kepala desa.

Zulkardi juga menyoroti perbedaan prinsipil dalam pengambilan Keputusan di Koperasi Merah Putih. 

"Di koperasi ini, semua keputusan berada di tangan anggota. Melalui rapat anggota," jelasnya. 

Zulkardi menambahkan keunikan KDMP/KKMP terletak pada inisiatif pembentukannya yang datang langsung dari pemerintah pusat. 

Jika biasanya koperasi terbentuk dari inisiatif masyarakat, kelompok usaha, atau komunitas yang mengurus badan hukum. 

Nah, KDMP/KKMP justru dirancang secara menyeluruh oleh pemerintah. Diinstruksikan untuk dibentuk di setiap kelurahan dan desa. 

Model instruksi dari pemerintah pusat ini memungkinkan percepatan pembentukan dan standarisasi operasional. Yang paling penting dukungan penuh dari pemerintah.

Selain itu, prinsip utama Koperasi Merah Putih adalah demokrasi ekonomi. Semua keputusan penting berada di tangan anggota. Yaitu melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT). 

Ini menjamin setiap anggota memiliki suara. Memiliki kendali arah koperasi. Aspek transparansi dan akuntabilitas juga sangat ditekankan. 

Di sisi lain, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga ekonomi milik desa yang telah lama eksis. Biasanya modal awal dari pemerintah pusat atau daerah. 

Perbedaan mendasar terletak pada pendekatan manajerialnya. BUMDes lebih ke arah manajerial profesional dan birokratis. Struktur ini cenderung lebih hierarkis dan bergantung pada figur kepala desa atau tokoh tertentu. 

Meskipun BUMDes telah terbukti efektif di banyak tempat, fokus manajerial yang lebih profesional terkadang dapat mengurangi partisipasi aktif Masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.

Berbeda dengan Koperasi Merah Putih. Koperasi ini menawarkan pendekatan yang lebih partisipatif. Memberdayakan anggota secara langsung. 

Sementara BUMDes lebih berfokus pada pengelolaan bisnis yang profesional di tingkat desa. Kedua model ini dapat saling melengkapi untuk memperkuat ekonomi lokal. 

Namun KDMP/KKMP membawa angin segar dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis komunitas.

Sumber: