Meriahkan Sail to Indonesia 2025, Maluku Tenggara Sambut Ratusan Wisatawan Asing di Pantai Ngiarvarat

--
DISWAY.ID - Pantai Ngiarvarat di Ohoidetarwun, Kepulauan Kei, kembali menjadi pusat perhatian internasional setelah dipilih sebagai pintu masuk utama ajang tahunan Sail to Indonesia 2025. Kegiatan bergengsi ini disambut antusias oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara bersama masyarakat setempat.
“Kabupaten Maluku Tenggara kembali dipercaya menjadi pintu masuk utama Sail to Indonesia 2025 selaku ajang tahunan yang diikuti wisatawan mancanegara dari berbagai negara, kami sudah siap menyambut kedatangan peserta,” ujar Plt. Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, A. Walken Raharusun, di Langgur, Rabu 23 Juli 2025.
Reli kapal layar ini melibatkan lebih dari 70 hingga 100 yacht dari sedikitnya 20 negara, termasuk Australia, Prancis, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Para pelayar akan menempuh rute yang melintasi 21 destinasi dari timur hingga barat Indonesia, menjelajahi hingga 90 persen wilayah laut Nusantara.
Agenda Sail to Indonesia 2025 di Maluku Tenggara berlangsung mulai 21 hingga 27 Juli 2025. Proses awal kedatangan kapal-kapal asing dimulai dengan kegiatan Clearance-in CIQP yang digelar langsung di Pantai Ngiarvarat. Kegiatan ini terus berlangsung hingga 22 Juli untuk melayani peserta yang baru tiba di lokasi.
Bagi peserta yang telah menyelesaikan proses clearance, tersedia waktu bebas maupun pilihan paket tur opsional yang disiapkan panitia. Pemerintah daerah juga menggelar seremoni penyambutan resmi yang berlangsung hangat di Pantai Ngiarvarat, memperkenalkan keramahan lokal kepada para tamu dari mancanegara.
Pada siang harinya, wisatawan diajak berkunjung ke SD Ohoidertawuun. Mereka berinteraksi langsung dengan siswa-siswi, bahkan turut mengajar bahasa Inggris dengan metode praktik bersama penutur asli. Kegiatan ini menjadi jembatan budaya yang mempererat hubungan antarbangsa.
Tak hanya itu, pengunjung juga ditawari berbagai paket wisata berbayar. Di antaranya, eksplorasi situs lukisan tebing kuno, pertandingan futsal antara pelayar dan warga desa, hingga berbagai pertunjukan budaya dan kegiatan sosial di komunitas lokal.
Malam harinya, suasana menjadi semakin hangat dalam pertemuan teknis sekaligus jamuan makan malam yang dipusatkan di Kantor Bupati Maluku Tenggara, dipimpin oleh Ketua Penyelenggara Sail to Indonesia 2025, Raymond Lesmana.
Petualangan belum berhenti. Pada 24 Juli, para peserta melakukan perjalanan sehari penuh mengunjungi beberapa ohoi atau desa adat seperti Ohoi Isso, Wain Baru, dan Disuk. Mereka diajak menyaksikan pertunjukan tari tradisional, menelusuri hutan bakau, mencicipi kuliner khas Kei, hingga mengikuti pelatihan budaya lokal.
Setelah kembali ke Pantai Ngiarvarat di malam hari, panitia menyiapkan hiburan musik pantai dengan suasana santai di bawah bintang.
Pada 25 Juli, peserta diberikan waktu bebas. Bagi kapal yang akan melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, tersedia fasilitas Clearance-out CIQP.
Lalu pada Sabtu, 26 Juli, kegiatan dimulai dengan aksi bersih-bersih pantai dan penanaman pohon di sekitar area Ngiarvarat. Peserta juga dapat menikmati tur tambahan atau sekadar bersantai sebelum malam penutupan yang diisi dengan jamuan makan malam perpisahan bersama panitia dan stakeholder terkait.
Rangkaian acara ditutup pada Minggu, 27 Juli 2025, melalui proses akhir Clearance-out CIQP. Setelah itu, para peserta akan melanjutkan pelayaran mereka ke destinasi berikutnya, yakni Banda, meninggalkan Maluku Tenggara dengan kenangan budaya yang hangat dan pengalaman tak terlupakan. *
Sumber: