Tambang Ilegal Diduga Jadi Penyebab Kekeringan Sungai Waiheru, DPRD Ambon Minta Ditutup!

ilustrasi sungai kering-dok tripadvisor-
DISWAY.ID – Aktivitas tambang galian C yang beroperasi tanpa izin di kawasan hulu Sungai Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon, diduga menjadi pemicu utama kekeringan yang melanda wilayah tersebut.
Temuan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon, Harry Putra Far-Far, usai melakukan peninjauan di lapangan.
Harry menjelaskan bahwa kondisi sungai yang semakin mengering ternyata berhubungan erat dengan praktik tambang pasir ilegal yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Awalnya berasal dari aduan masyarakat. Setelah kami tinjau lapangan, memang ditemukan sedimen yang menumpuk dan menutup aliran air sungai,” kata Harry, Jumat 6 Juni 2025.
Ia menuturkan, tambang yang dikelola secara mandiri oleh pemilik lahan dan sejumlah warga setempat itu tidak memiliki izin resmi.
Akibatnya, selain menyebabkan kekeringan parah di hulu, dampaknya juga dirasakan di wilayah hilir, terutama saat musim hujan karena banjir kerap terjadi.
“Pencemaran lingkungan sudah terjadi di sana. Ini tambang ilegal karena tidak memiliki izin resmi,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi III DPRD Ambon telah menggelar rapat bersama sejumlah instansi terkait dan mengeluarkan rekomendasi agar aktivitas tambang dihentikan sementara.
“Kami sudah mengadakan rapat dengan pihak-pihak terkait dan merekomendasikan penutupan sementara. Jika tidak ada tindakan tegas, masyarakat di hilir sungai akan terus menjadi korban,” ucapnya.
Harry memastikan pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup guna memastikan penutupan benar-benar terlaksana.
"Kami tidak akan berhenti sampai ada solusi permanen yang melindungi kelestarian Sungai Waiheru dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," tegasnya.
Sementara itu, warga sekitar turut menyuarakan kekhawatiran mereka. Salah satunya adalah Erni, yang mengaku pasokan air bersih menjadi persoalan serius setelah sungai mengalami kekeringan dalam beberapa bulan terakhir.
"Sudah beberapa bulan ini air sulit didapat. Kami harus mencari sumber air lain yang lebih jauh," katanya. *
Sumber: