Wagub Maluku Dorong Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Hotong dan Ekspansi Kakao

Wagub Maluku Dorong Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Hotong dan Ekspansi Kakao

Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath--

DISWAY.ID - Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan penanaman Hotong yang digelar di Balai Benih Induk Holtikultura, Telaga Kodok Ambon, Kamis, 20 November 2025.

Dalam sambutannya, Vanath menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku dalam memperkuat ketahanan pangan daerah dan mengembangkan sektor pertanian lokal melalui program strategis baru yang dinilai ambisius. Komitmen tersebut diwujudkan lewat penanaman perdana komoditas Hotong serta penguatan program pengembangan Kakao (KKO).

Vanath menjelaskan bahwa budidaya Hotong merupakan respons langsung terhadap peringatan Menteri Dalam Negeri mengenai pentingnya penguatan pangan lokal. Program diversifikasi pangan ini, kata Vanath, tidak akan menggeser peran komoditas unggulan Maluku seperti Ubi Jalar dan Ubi Kayu.

Inisiatif ini juga dirancang untuk meningkatkan nilai ekonomi Hotong. Dengan strategi yang tepat, komoditas lokal tersebut ditargetkan mampu naik hingga 500 kali lipat dari harga saat ini. Selain itu, pemerintah daerah berharap program ini mampu menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian dengan pendekatan yang lebih modern dan prospektif.

Wagub Vanath turut menyoroti persoalan mindset masyarakat, terutama generasi muda, yang masih menganggap sektor pertanian kurang menjanjikan. Ia menilai perubahan cara pandang menjadi tantangan utama yang harus diatasi melalui kolaborasi lintas pihak, gerakan masif, serta pemanfaatan teknologi terbaru.

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Maluku menyampaikan apresiasi kepada GP Ansor dan PT Surya Aqua Teknologi Indonesia yang memperkenalkan teknologi pengairan baru.

“Teknologi ini menggunakan tenaga surya (solar safe) dan beroperasi tanpa listrik atau solar, yang diharapkan dapat mengatasi masalah biaya operasional dan ketersediaan sumber daya air yang vital” ucapnya.

Selain fokus pada Hotong, Vanath menegaskan bahwa Pemprov Maluku juga menaruh perhatian besar pada pengembangan Kakao. Ia mengungkapkan bahwa Gubernur Maluku telah menginstruksikan percepatan perluasan lahan kakao setelah alokasi awal 1.200 hektare yang dijadwalkan pada 2026.

“Bapak Gubernur memerintahkan dalam kurun waktu 4 tahun ke depan itu kita bisa menanam 5.000 hektare Kakao,” sebutnya, menekankan target besar yang ingin dicapai pemerintah daerah.

Program pengembangan kakao tersebut dirancang dengan skema pembiayaan terstruktur: pemerintah menanggung bibit dan biaya pemeliharaan, sementara petani menyediakan lahan. Untuk menjamin kesejahteraan petani, pemerintah juga menyiapkan insentif finansial selama masa tunggu produksi.

“Selama dua tahun kita alokasikan satu bulan satu juta setengah [Rp1,5 juta]. Itu berarti dua tahun totalnya ada 36 juta (rupiah)” jelas Vanath. “Setelah produksi penuh, petani bisa memperoleh pertahanan itu lebih dari 200 juta (rupiah per tahun),” pungkasnya.

Kegiatan penanaman Hotong di UPTD Balai Benih Induk Holtikultura tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua Umum GP Ansor, Sekjen GP Ansor, perwakilan TNI, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, pejabat Kanwil Agama Maluku, pimpinan OPD Pemprov Maluku, dinas pertanian kabupaten/kota, perwakilan Bank Indonesia, perwakilan OJK Maluku, serta Ketua Tanfis Maluku.

 

(DISKOMINFO MALUKU)

Sumber: