Pemprov Maluku: Bendungan Way Apu di Buru Aliri 10.562 Hekare Sawah

Pemprov Maluku: Bendungan Way Apu di Buru Aliri 10.562 Hekare Sawah

Wagub Maluku Abdullah Vanath tinjau pembanguan Bendungan Way Apu di Buru--

DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru akan memberikan manfaat besar bagi sektor pertanian, khususnya untuk mengairi 10.562 hektare sawah.

“Bendungan iWay Apu ni juga sekaligus menjadi penopang pengelolaan sumber daya air di daerah tersebut,” ujar Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, saat meninjau progres proyek strategis nasional (PSN) tersebut di Kabupaten Buru, Senin 11 Agustus 2025. 

Dalam kunjungan itu, Vanath hadir bersama Bupati Buru Ikram Umasugi, Wakil Bupati Sudarmo, jajaran Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD Buru, serta tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku. Ia juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan, di antaranya penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), perizinan alih fungsi hutan, dan kebutuhan pembiayaan lanjutan.

“Semua ini harus kita dorong agar proyek tidak terhenti dan Bendungan Way Apu bisa berfungsi sesuai rencana,” tegasnya.

Berdasarkan laporan BWS Maluku, progres fisik bendungan telah mencapai 79,8 persen dan ditargetkan rampung pada 2026, dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi. Saat ini, pekerjaan yang berlangsung mencakup penimbunan main cofferdam dan main dam, pembetonan spillway, perkuatan tebing, pembangunan saluran pengarah, serta konstruksi tower intake, jembatan, rumah katup, dan proteksi lereng.

Bendungan yang mulai dibangun pada 2017 ini berlokasi di Kecamatan Waelata dan Lolong Guba. Pengerjaannya terbagi menjadi dua paket dengan total nilai Rp2,15 triliun. Paket bendungan utama dikerjakan oleh KSO PT PP–PT Adhi Karya, sementara bendungan pelimpah ditangani oleh KSO PT Hutama Karya–PT Jaya Konstruksi.

Bendungan Way Apu memiliki tinggi 69 meter, panjang puncak 490 meter, luas genangan 273,79 hektare, dan kapasitas tampung hingga 50,05 juta meter kubik. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga akan memasok air baku sebesar 0,205 meter kubik per detik, mengurangi potensi banjir hingga 394 meter kubik per detik, menghasilkan listrik 8 MW, serta menjadi destinasi wisata air dan alam di Buru.

Dengan progres mendekati 80 persen, Pemprov Maluku bersama Pemkab Buru bertekad menuntaskan proyek ini tepat waktu demi memberikan manfaat maksimal bagi warga.

Bupati Buru Ikram Umasugi mengapresiasi kemajuan pembangunan, meski mengakui adanya hambatan pada pembangunan bendung suplesi akibat proses pembebasan lahan. “Kami akan koordinasi dengan pemangku adat agar semua berjalan lancar,” ujarnya. *

Sumber: