Ambon Fokus Kembangkan Pariwisata dan UMKM sebagai Motor Ekonomi dan Penyerap Tenaga Kerja

Ambon Fokus Kembangkan Pariwisata dan UMKM sebagai Motor Ekonomi dan Penyerap Tenaga Kerja

Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena-dok instagram @bodewinwattimena-

DISWAY.ID  - Pemerintah Kota Ambon terus menggenjot sektor pariwisata dan UMKM sebagai penggerak utama ekonomi daerah. Langkah ini diambil sebagai respons atas keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki kota tersebut, yang tidak memungkinkan untuk mengandalkan sektor pertambangan atau industri besar.

“Ambon tidak memiliki kekayaan alam berlimpah seperti tambang atau industri besar yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Oleh karena itu, pemerintah kota memfokuskan pengembangan ekonomi daerah pada sektor pariwisata dan UMKM,” ujar Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, saat ditemui di Ambon, Rabu 30 Juli 2025. 

Pemkot juga tengah mengoptimalkan potensi wisata bahari, sejarah, dan budaya sebagai andalan. Sejumlah destinasi seperti Pantai Natsepa, Pantai Liang, Benteng Amsterdam, hingga Gong Perdamaian Dunia menjadi daya tarik utama yang terus mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya.

Pada 2024, jumlah wisatawan yang datang ke Ambon mencapai sekitar 132.000 orang, naik sekitar 11,8 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 118.000 kunjungan. Dari angka itu, sekitar 126.000 merupakan wisatawan domestik, sementara turis asing berjumlah sekitar 6.000 orang. Kenaikan signifikan biasanya terjadi pada musim libur nasional dan saat event budaya digelar, terutama pada bulan Juni hingga Agustus, serta November.

Di sisi lain, geliat UMKM juga menunjukkan tren positif. Sepanjang 2024, terdapat 19.850 unit UMKM aktif di Kota Ambon. Angka ini mengalami pertumbuhan hampir 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor kuliner, olahan hasil laut, kerajinan tangan, dan perdagangan umum masih menjadi dominasi pelaku usaha kecil.

Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Pemkot Ambon menjalankan berbagai program, mulai dari pelatihan keterampilan, digitalisasi usaha, hingga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 3.100 pelaku UMKM. Pemerintah juga menargetkan kontribusi UMKM terhadap PDRB kota meningkat dari 17,5 persen pada 2023 menjadi 20 persen pada 2026.

Dua sektor ini, pariwisata dan UMKM, diyakini menjadi tulang punggung penyerapan tenaga kerja lokal. Hal ini terlihat dari menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Ambon pada 2024, yang diperkirakan turun menjadi sekitar 7,10 persen, dari 7,34 persen pada tahun sebelumnya. Dari total angkatan kerja sebanyak 152.000 orang, sekitar 10.800 masih mencari pekerjaan aktif.

Penurunan ini tidak lepas dari perluasan lapangan kerja di sektor informal, tumbuhnya UMKM, pelatihan vokasi yang digulirkan, serta dukungan terhadap pengembangan wirausaha muda. *

Sumber: