Tekan Inflasi di Tengah Cuaca Ekstrem, Pemkot Ambon Gelar Pasar, Murah Diserbu Warga

Pasar murah Pemkot Ambon-ANTARA/Dedy Azis-
DISWAY.ID - Pemerintah Kota Ambon melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kembali mengambil langkah strategis dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap daya beli masyarakat yang terdampak cuaca ekstrem, khususnya pada jalur distribusi pangan.
Digelar di halaman Kantor Kecamatan Nusaniwe, kegiatan pasar murah ini langsung dipadati warga sejak pagi hari.
“Kegiatan pasar murah ini digelar di halaman Kantor Kecamatan Nusaniwe dan disambut antusias oleh warga sekitar yang sejak pagi telah memadati lokasi,” ungkap Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisuta di Ambon, Selasa 22 Juli 2025.
Toisuta menegaskan bahwa GPM merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah dalam menjaga harga pangan tetap stabil, sekaligus menjamin akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
“Sasaran kita adalah masyarakat sekitar sini. Semoga kegiatan ini membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok, terutama bahan-bahan yang harganya mulai naik di pasaran,” ujarnya.
Menurut Toisuta, dua komoditas yang paling diburu warga dalam kegiatan tersebut adalah bawang merah dan bawang putih. Masing-masing disiapkan sebanyak 200 kilogram dan langsung habis terjual karena tingginya permintaan.
Harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasar, membuat masyarakat tak ingin melewatkan kesempatan ini.
Selain itu, berbagai komoditas penting juga tersedia dalam GPM kali ini, seperti beras premium seharga Rp75.000 per lima kilogram, beras SPHP Rp63.000, telur ayam Rp54.000 per rak, cabai rawit Rp40.000 per kilogram, cabai keriting Rp35.000, serta bawang merah dan putih masing-masing Rp25.000 per kilogram.
Komoditas lain seperti tomat dijual Rp15.000 per kilogram, sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan sawi dijajakan Rp5.000 per ikat, sementara gula pasir dan minyak goreng kemasan masing-masing dibanderol Rp16.000 dan Rp18.000 per botol.
Menanggapi kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, Muhammad Abdul Aziz, menjelaskan bahwa sebagian besar bahan pangan yang dijual berasal dari petani lokal. Sementara itu, untuk komoditas strategis seperti bawang merah dan putih, pemerintah menggandeng distributor untuk memastikan ketersediaan stok.
“Pangan murah ini bertujuan menekan inflasi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan pangan terjangkau,” jelas Aziz.
Ia menambahkan bahwa program serupa akan terus digulirkan ke sejumlah kecamatan lainnya. Dalam waktu dekat, GPM akan digelar di Kecamatan Passo. “Rencana penambahan stok sudah disiapkan mulai minggu kedua hingga keempat Agustus untuk menjamin ketersediaan dan kestabilan harga,” tambahnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka menengah Pemkot Ambon dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks akibat perubahan iklim dan terganggunya distribusi komoditas pokok. *
Sumber: