Pemprov Maluku dan Bappenas Serius Garap Blok Masela, Kawasan Industri Jadi Prioritas

Pemprov Maluku dan Bappenas Serius Garap Blok Masela, Kawasan Industri Jadi Prioritas

Pemprov Maluku dan Bappenas Serius Garap Blok Masela, Kawasan Industri Jadi Prioritas-dok Pemprov Maluku-

DISWAY.ID- Upaya seris untuk mengakselerasi pengembangan Blok Masela kembali ditegaskan oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) Maluku. Bersaa Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Pemprov mengagas langkah strategi dalam perencanaan kawasan industri yang menopang aktiviyas migas di kawasan tersebut.

“Pengembangan kawasan industri di sekitar Blok Masela menjadi prioritas strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku,” ujar Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam pernyataan tertulis yang diterima di Ambon, Sabtu 5 Juli 2025.

Gubernur Lewerissa sebelumnya telah melakukan pertemuan langsung dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, di Jakarta. Salah satu pokok pembahasannya adalah percepatan implementasi proyek-proyek yang sudah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Blok Masela.

Dalam pertemuan tersebut, Lewerissa turut memaparkan rancangan kawasan industri yang akan dikembangkan secara terintegrasi dengan Blok Masela. Ia juga menyampaikan hasil koordinasi sebelumnya dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sebagai bentuk komitmen daerah, Pemprov Maluku kini tengah menyelaraskan dokumen perencanaan pembangunan pusat dan daerah, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), untuk memastikan sinkronisasi kebijakan dan menjamin kelancaran regulasi dan pendanaan.

Langkah konkret juga tengah dilakukan, seperti persiapan lahan serta pembangunan infrastruktur dasar. Kawasan industri yang dirancang akan menjadi pusat hilirisasi gas serta mendorong tumbuhnya industri turunan lain yang berdaya saing.

Bappenas sendiri memberikan dorongan penuh agar segala proses administratif dapat segera dituntaskan, termasuk perizinan, pengadaan lahan, dan penyusunan dokumen lingkungan, sehingga tidak menjadi hambatan dalam proses konstruksi.

Dukungan terhadap proyek ini juga diperluas dengan pelibatan sektor swasta serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Dengan begitu, potensi investasi di sektor LNG, petrokimia, hingga logistik dapat tergarap optimal.

Blok Abadi Masela diproyeksikan akan menghasilkan 9,5 juta metrik ton LNG per tahun (MMTPA), 150 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD), serta 35.000 barel kondensat per hari. Proyek ini digadang-gadang menjadi andalan nasional dalam mencapai target produksi migas pada 2030: 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

Tak hanya bagi pusat, manfaat besar juga akan mengalir ke daerah. Pemerintah Daerah Maluku berhak atas Participating Interest (PI) sebesar 10 persen. Selain itu, rencana pembangunan kilang secara onshore diperkirakan akan menyerap banyak tenaga kerja lokal dan memperkuat perekonomian masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan yang sama, turut dibahas pula rencana pembangunan Maluku Integrated Port. Pelabuhan ini akan menjadi simpul penting dalam sistem logistik kawasan industri Blok Masela sekaligus memperkuat konektivitas distribusi produk migas dan turunannya.

Koordinasi lintas kementerian pun terus dilakukan. Pemprov Maluku memastikan kesiapan wilayah penyangga Blok Masela tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga sosial, lingkungan, dan permukiman, melalui sinergi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sumber: