Gubernur Maluku Resmikan Groundbreaking KOPDESKEL Merah Putih, Awali Gerakan Ekonomi Desa dari Wayame

--
DISWAY.ID – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, didampingi lengkap jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku, Jumat 17 Oktober 2025 secara langsung menghadiri kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KOPDESKEL Merah Putih) di Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Groundbreaking Nasional Pembangunan 80.000 KOPDESKEL Merah Putih yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dan dipimpin secara virtual oleh Menteri Koperasi dan UKM RI.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Pangdam, Kapolda Maluku, Aspidmil, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang terhubung secara virtual, Wali Kota Ambon, Dandim, Kapolresta Ambon, Kepala Bulog, pimpinan OPD terkait, serta Kepala Desa Wayame.
Dalam sambutannya, Gubernur Hendrik Lewerissa menegaskan bahwa pembangunan KOPDESKEL Merah Putih menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi masyarakat desa di Maluku.
Menurutnya, koperasi desa harus menjadi tulang punggung kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus wadah penguatan ketahanan pangan daerah.
“Kita ingin memastikan bahwa masyarakat di desa memiliki akses terhadap pangan bergizi, pasar yang stabil, dan kesempatan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. Pembangunan koperasi ini menjadi wujud nyata dari semangat gotong royong untuk kemajuan ekonomi Maluku,” ujar Gubernur.
Gubernur juga menyampaikan bahwa kehadiran Forkopimda Maluku dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi dan dukungan penuh seluruh unsur daerah terhadap program strategis nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia.
Ia berharap, KOPDESKEL Merah Putih di Maluku dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Dengan kebersamaan dan komitmen kita semua, kita wujudkan visi Bangun Koperasi Desa, Indonesia Jaya dari Maluku untuk Indonesia,” tandasnya.
Peletakan batu pertama di Desa Wayame ini menjadi simbol dimulainya pembangunan infrastruktur ekonomi kerakyatan di Maluku, yang diharapkan dapat mendorong stabilitas harga pangan, memperkuat distribusi pangan bergizi, serta membuka peluang usaha bagi petani dan nelayan lokal. (Diskominfo Maluku)
Sumber: