Gubernur Maluku Turun Langsung ke Negeri Kailolo dan Kabauw Redakan Ketegangan

Jumat 12-09-2025,13:44 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID - Usai menyelesaikan kunjungan kerja di Kabupaten Buru, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa langsung bergerak cepat. Rabu, 10 September 2025, ia bersama rombongan mengunjungi Negeri Kailolo dan Kabauw di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Kedatangannya bertujuan untuk meredakan ketegangan pasca bentrokan antarwarga dua negeri bertetangga yang terjadi sehari sebelumnya.

Bentrok yang pecah pada Selasa, 9 September, menelan korban jiwa dan korban luka. Peristiwa ini bermula dari dugaan penganiayaan yang merusak harmoni persaudaraan di kawasan yang selama ini dikenal hidup rukun.

Dalam kunjungan itu, Gubernur Hendrik didampingi Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Kapolda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto, Kapolresta Ambon AKBP Yoga Setya, serta Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir. Kehadiran Forkopimda di lapangan menjadi bukti nyata keseriusan negara untuk hadir langsung bersama rakyat, bukan hanya melalui rapat-rapat di kantor.

Warga menyambut kehadiran rombongan dengan antusias. Meski masih ada rasa cemas, masyarakat Kailolo dan Kabauw berharap kedatangan pemerintah membawa jalan damai. Di hadapan mereka, Gubernur Hendrik berbicara dengan tegas namun penuh kehangatan sebagai seorang pemimpin yang menyatu dengan tanah Lease.

“Kehadiran Beta bukan hanya sebagai Gubernur Maluku, tetapi juga sebagai Upulatu. Beta hadir sebagai putra Lease,” ucapnya lantang.

Ia menegaskan bahwa dirinya hadir sebagai orang tua bagi Maluku yang tidak pernah menginginkan pertikaian antarwarganya.

“Seng ada orang tua yang mau anak-anaknya bertikai. Sebagai orang tua, Katong mau anak-anak hidup rukun. Apa yang sudah terjadi, terjadi. Tadi Pak Kapolda sudah bilang, mari Katong tahan diri, mari Katong hidup bae-bae,” lanjutnya, disambut anggukan warga.

Dengan nada tegas, Hendrik juga memberi pesan peringatan sekaligus harapan. “Ini kedatangan Beta yang kedua kali di Kailolo. Jang bikin Beta datang par ketiga kali lai, dua kali cukup jua. Beta berharap saudara mangarti. Cukup sedikit kata, tapi banyak perbuatan. Kiranya Tuhan menyertai Katong semua.”

Kehadiran Kapolda Maluku dan Kapolresta Ambon bersama Gubernur menjadi simbol kuat bahwa proses hukum akan dijalankan secara transparan dan profesional. Hendrik menegaskan, semua penyelesaian harus diserahkan kepada aparat hukum agar tidak ada aksi balas dendam yang memperdalam luka.

Selain menemui warga, rombongan Forkopimda juga mengunjungi keluarga korban dari Negeri Kabauw yang meninggal dunia. Dalam suasana penuh duka, Gubernur menyampaikan belasungkawa dengan suara bergetar.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, kami menyampaikan turut berbelangkasukawa yang sedalam-dalamnya,” ucapnya. “Kami datang bukan sekadar melihat, tetapi untuk memberi dukungan moral. Keluarga yang berduka diberi kekuatan. Ini bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Apa yang keluarga rasakan, itu juga yang kami rasakan.”

Sebagai wujud kepedulian, Gubernur Hendrik turut menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Tindakan sederhana namun penuh makna itu menjadi bukti nyata bahwa negara hadir bukan hanya menenangkan, melainkan juga mendampingi rakyat di tengah masa sulit.

 

Kategori :