DISWAY.ID - Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon selama sehari penuh berdampak pada infrastruktur penting. Sebuah jembatan utama yang menghubungkan Desa Taeno dan Desa Wakal dilaporkan ambruk setelah pondasinya terkikis aliran air deras.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Yoga Putra Prima Setya, menyampaikan bahwa kejadian ini berawal dari laporan aparat Polsek Teluk Ambon.
“Kami mendapat laporan dari Polsek Teluk Ambon bahwa terjadi pergeseran tanah di pondasi jembatan Taeno Atas menuju Negeri Wakal dan mengalami penurunan, sehingga jembatan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelasnya saat ditemui di Ambon, Minggu.
Jembatan yang terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 20 meter itu runtuh akibat erosi tanah yang cukup parah. Air hujan yang terus mengalir deras menyebabkan tanah di sekitar pondasi tergerus, hingga akhirnya struktur jembatan tak mampu lagi menopang beban.
Akibat ambrolnya jembatan, aktivitas masyarakat pun terganggu. Warga kini terpaksa harus memutar arah melalui jalur alternatif Durian Patah untuk bisa melanjutkan perjalanan ke daerah sekitarnya.
Guna menjaga keselamatan, aparat kepolisian telah memasang pengamanan di sekitar lokasi dan mengarahkan pengendara ke jalur utama lain. Peringatan juga disampaikan kepada warga, terutama yang bermukim di wilayah perbukitan.
Dia mengimbau warga yang tinggal di lereng bukit untuk tetap waspada terhadap potensi longsor atau pohon tumbang, mengingat intensitas curah hujan di wilayah Ambon masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Warga pun berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan cepat. Mereka meminta agar Pemerintah Provinsi Maluku bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku segera turun tangan memperbaiki jembatan yang rusak.
“Karena jalan ini dapat mempermudah masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,” ujar warga setempat, Abdul.