Polda Maluku Usut Pelaku Pembakaran Rumah Warga Hunuth

350 Personel Gabungan TNI-Polisi Dikerahkan Redakan Konflik Hunuth - Hitu-Dok ANTARA/Dedy Azis-
DISWAY.ID - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku saa ini tengah memproses laporan atas tindakan pembakaran rumah warga di Desa Hunuth saat terjadi kericuhan beberapa hari lalu.
Kasus pembakaran rumah itu dilaporkan oleh warga pada 21 Agustus 2025. Peristiwa pembakaran rumah itu dipicu oleh tawuran antarpelajar yang menyebabkan salah satu remaja Desa Hitu meninggal dunia hingga menyebabkan amarah warga.
"Peristiwa itu menyebabkan puluhan rumah rusak dan terbakar, serta memicu keresahan di tengah masyarakat. Kasus ini bermula dari tawuran antarpelajar," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. Rositah Umasugi, di Ambon, Jumat 22 Agustus 2025.
"Pascakejadian itu, terjadi perusakan dan pembakaran rumah-rumah warga. Kami sudah menerima laporan polisinya pada 21 Agustus 2025,” ujarnya lagi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tercatat 14 unit rumah hangus terbakar dan 18 lainnya mengalami kerusakan. Selain rumah, beberapa tempat usaha warga juga terdampak.
Ia menegaskan Polda Maluku akan menangani kasus ini secara profesional dan tanpa pandang bulu.
“Bapak Wakapolda saat konferensi pers kemarin telah menekankan akan mengambil tindakan penegakan hukum tanpa pilih kasih demi memberikan kepastian hukum yang seadil-adilnya kepada para korban,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, tim penyidik sedang menjalankan tahapan prosedur hukum, mulai dari penelitian, penyelidikan, hingga pemanggilan saksi-saksi, termasuk pelapor.
“Kemarin tim Identifikasi dari Polres dan Polda sudah melakukan olah TKP di lokasi kebakaran,” ujarnya.
Polda Maluku meminta masyarakat untuk tetap tenang serta tidak mudah terpengaruh oleh kabar bohong, terutama yang beredar di media sosial.
Pihak kepolisian juga menyatakan siap menerima informasi tambahan dari warga yang dapat mendukung proses penyelidikan kasus tersebut.
Adapun insiden bermula pada Selasa 19 Agustus ketika terjadi perkelahian di SMK Negeri 3 Waiheru, Kota Ambon. Dalam peristiwa itu, seorang siswa asal Negeri Hitu berinisial A.P meninggal dunia setelah ditikam oleh orang tak dikenal (OTK).
Kabar duka tersebut menyulut amarah warga Hitu hingga berujung pada penyerangan dan pembakaran rumah di Desa Hunuth.
Akibat kericuhan, sebanyak 17 rumah dilaporkan terbakar, sementara sekitar 779 jiwa atau 156 kepala keluarga (KK) terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka demi mencari perlindungan yang lebih aman. *
Sumber: