Maluku–Jatim Resmi Buka Misi Dagang dan Investasi

Maluku–Jatim Resmi Buka Misi Dagang dan Investasi-Dok Prov Maluku-
DISWAY.ID — Kolaborasi antarwilayah untuk mendorong pembangunan ekonomi kembali dipertegas dalam pembukaan Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Maluku dan Jawa Timur yang digelar di The Natsepa Resort & Conference Center, Rabu, 23 April 2025.
Pembukaan secara simbolis dilakukan oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dengan pemukulan tifa sebagai lambang keharmonisan budaya dan kerja sama.
Momentum penting ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan pemangku kepentingan. Di antaranya, mantan Gubernur Maluku periode 2003–2013, Karel Albert Ralahalu, Wakil Gubernur Maluku H. Abdullah Vanath, serta perwakilan DPRD, pejabat pemerintah daerah, TNI/Polri, pelaku usaha, dan asosiasi pengusaha dari kedua provinsi.
Dalam sambutannya, Gubernur Lewerissa menyampaikan bahwa kehadiran Gubernur Jawa Timur beserta jajaran merupakan sinyal kuat untuk membangun sinergi yang berkelanjutan antar dua wilayah yang memiliki potensi besar.
“Pelaksanaan misi dagang dan temu bisnis antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku, membuka ruang besar untuk memperluas jejaring kerja sama ekonomi, mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan perdagangan antarwilayah,” jelasnya.
Menurutnya, kerja sama ini bukan soal besar kecilnya kontribusi masing-masing daerah, melainkan kemauan untuk saling berjalan bersama. “Saya yakin Gubernur dan jajaran Provinsi Jawa Timur memiliki frekuensi yang sama untuk kita berjalan bersama membangun dan mensejahterakan masyarakat kita,” tambahnya.
Lewerissa juga menekankan bahwa penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara kedua provinsi merupakan bukti komitmen nyata untuk saling memperkuat sektor strategis—mulai dari perdagangan, pertanian, perikanan, kehutanan, hingga investasi dan pemberdayaan masyarakat.
“Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional dan Maluku sebagai wilayah strategis di Kawasan Timur Indonesia, memiliki potensi besar yang jika disinergikan secara optimal, akan menghasilkan dampak yang luas bagi kemajuan kedua wilayah,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa kerja sama ini harus melampaui seremoni administratif dan bertransformasi menjadi aksi nyata yang memberikan hasil langsung bagi masyarakat. “Saya meyakini, misi dagang ini tidak hanya soal transaksi komersial, tetapi juga soal membangun kepercayaan dan membuka jalan bagi pertukaran pengetahuan, teknologi serta inovasi antar pelaku usaha,” tuturnya.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh pihak untuk membangun kerja sama yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan. “Satu komoditi bisa memberi nilai, tapi satu kolaborasi bisa menciptakan masa depan,” tutup Gubernur Maluku.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU oleh kedua gubernur, disusul penandatanganan perjanjian kerja sama oleh 10 OPD, 1 BUMD, dan dua asosiasi pengusaha dari masing-masing provinsi. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan komitmen dengan nilai transaksi tertinggi.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh 40 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha dari Maluku. Produk yang dibawa mencakup hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, serta produk UKM unggulan. Misi dagang kali ini tercatat membukukan nilai transaksi mencapai sekitar Rp437 miliar—sebuah angka yang menunjukkan optimisme tinggi dalam memperkuat ekonomi antarwilayah.
Sumber: