Komisi VII DPR Dorong Musik Maluku Tembus Pasar Global Lewat Diplomasi Budaya

Komisi VII DPR Dorong Musik Maluku Tembus Pasar Global Lewat Diplomasi Budaya

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo-Instagram-

DISWAY.ID  – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengajak para pelaku seni dan budaya di Maluku untuk lebih aktif memanfaatkan potensi musik daerah sebagai instrumen diplomasi budaya yang mampu menembus pasar internasional.

Musik Maluku ini unik, sekarang di media sosial banyak orang suka dengan musik Indonesia timur, bisa kita perhatikan warna musiknya mirip dengan afro beat Afrika dan ada unsur latin Amerika-nya, bahkan zumba dimana-mana sekarang banyak pakai musik Indonesia timur,” ungkap Rahayu saat menghadiri pertemuan di Ambon, Rabu 11 Juni malam.

Pernyataan itu disampaikan dalam dialog antara Komisi VII DPR RI dengan Wakil Gubernur Maluku Abdulah Vanath, Sekda Sadali Ie, Forkopimda Maluku, serta perwakilan media publik seperti TVRI, RRI, dan Perum LKBN ANTARA.

Dalam kunjungan kerja reses ke Provinsi Maluku, delegasi Komisi VII DPR yang dipimpin Rahayu Saraswati, bersama anggota Lamhot Sinaga, Samuel Wattimena, dan Siti Mukaromah, turut menggandeng sejumlah pejabat kementerian mitra kerja untuk membahas berbagai potensi daerah, salah satunya di sektor ekonomi kreatif.

Rahayu menilai, baik musik tradisional maupun kontemporer Maluku memiliki nilai artistik tinggi dan berpeluang besar untuk meraih panggung global.

”Saya banyak dengar lagu-lagu Indonesia timur, khususnnya Maluku, ini sangat potensial untuk bisa dikembangkan dan bisa menjadi salah satu kekayaan Maluku yang bisa go internasional bukan hanya dari segi perikanan,” tuturnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Menurutnya, sektor ini bukan hanya mendongkrak ekonomi masyarakat, tapi juga menjadi sarana mengenalkan jati diri bangsa di kancah dunia.

“Potensi ekonomi kreatif dari musik Maluku bisa luar biasa didukung dengan memastikannya menjadi kekayaan intelektual daerah,” tambah Rahayu.

Sebagai langkah nyata, ia mendorong penggunaan teknologi digital untuk memperluas jangkauan musik Maluku ke ranah global melalui berbagai platform digital.

“Terkait hal ini, saya sudah bertemu dengan anak-anak muda di Maluku yang menjadi pegiat musik, mereka sangat ingin dilibatkan dalam membangun daerahnya, maka mari kita rangkul mereka,” ujarnya.

Dengan sinergi yang tepat antara pemerintah, pelaku budaya, dan generasi muda, Rahayu berharap musik Maluku dapat tampil sebagai kekuatan diplomasi budaya yang memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

Sumber: