Pemkab Malteng Genjot Pendampingan Petani, Targetkan Pertanian Tumbuh dan Ekonomi Desa Menguat

Pemkab Malteng Genjot Pendampingan Petani, Targetkan Pertanian Tumbuh dan Ekonomi Desa Menguat

Pubati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat-Instagram pribadi-

DISWAY.ID  - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng) terus memperkuat peran pendampingan dan pengawasan terhadap kelompok tani sebagai langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan di daerah.

Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, menekankan pentingnya peran sektor pertanian yang disebutnya sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat. Ia menegaskan bahwa sektor ini harus dikelola secara serius dan berkesinambungan.

“Kami telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Dinas Tanaman Pangan untuk melakukan pendampingan, pengawasan, dan optimalisasi pemanfaatan seluruh bantuan yang diserahkan kepada petani. Lakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala serta pembenahan dan pembinaan secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Ambon, Senin 2 Juni 2025.

Pendampingan ini tidak hanya soal pembagian bantuan, tetapi juga mencakup pelatihan teknis, manajemen usaha tani, hingga akses ke pasar. Pemerintah daerah ingin memastikan seluruh bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan memberikan hasil nyata di lapangan.

Berbagai bantuan telah disalurkan ke kelompok tani, mulai dari benih padi sawah dan padi gogo masing-masing seluas 4.500 hektare, serta benih jagung untuk 3.000 hektare. Tak hanya itu, pemerintah juga menggelontorkan bantuan alat dan mesin pertanian, seperti lima unit combine harvester besar, lima traktor roda empat, 30 traktor roda dua, 200 motor roda tiga, 25 cultivator, dan 100 unit pompa air.

Dukungan infrastruktur pertanian juga diperkuat dengan 10 paket irigasi tersier, enam unit Rice Milling Unit (RMU) berkapasitas enam ton per jam, tiga RMU untuk padi gogo, 102 corn sheller, 30 power thresher multifungsi, serta ribuan liter pestisida dan obat rumput. Selain itu, ada pula program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dalam tiga paket.

Zulkarnain menilai, selama ini masih banyak petani yang menghadapi kendala di berbagai lini, mulai dari teknologi, pengelolaan lahan, hingga pemasaran. Oleh karena itu, peran pendampingan dan pengawasan dinilai sangat krusial agar petani tidak dibiarkan berjuang sendiri.

“Selama ini, masih banyak petani kita yang menghadapi kendala dalam hal teknologi pertanian, pengelolaan lahan, bahkan pemasaran hasil panen. Di sinilah peran pengawasan dan pendampingan menjadi penting agar mereka tidak bekerja sendiri-sendiri,” katanya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pertanian tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah secara keseluruhan.

“Peningkatan produksi dan produktivitas pangan akan tercapai apabila prasarana dan sarana pertanian yang digunakan cukup memadai, efisien, dan didukung oleh kemampuan sumber daya manusia yang terampil. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian,” tegasnya.

Bantuan sarana produksi yang disalurkan, lanjut Zulkarnain, merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian di daerah.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam membangun sektor pertanian yang lebih modern dan sejahtera.

“Dengan kerja sama yang baik, kita akan mampu mencapai hasil yang optimal dan menciptakan pertanian yang maju dan sejahtera,” ucapnya.

Komitmen Pemkab Malteng juga tercermin dari pendekatan partisipatif dan transparan yang diterapkan dalam setiap proses pendampingan kelompok tani.

Sumber: