DISWAY.ID – Media Belanda Voetbal Primeur melaporkan bahwa penyerang FC Utrecht, Miliano Jonathans, menolak panggilan timnas Belanda U-21 (Jong Oranje). Sang pemain lebih memilih fokus menjalani proses naturalisasi untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Keputusan ini membuat peluang Jonathans tampil bersama Belanda di ajang internasional otomatis tertutup. “Jonathans telah memilih jalur untuk berkarier di level internasional bersama Indonesia,” tulis Voetbal Primeur, Kamis 22 Agustus.
PSSI sendiri sudah menempatkan Jonathans sebagai salah satu prioritas utama dalam proyek memperkuat lini depan skuad Garuda. Karena tengah dalam proses naturalisasi, ia tidak bisa menerima panggilan Jong Oranje meskipun sempat tercantum dalam daftar sementara tim tersebut.
Jonathans diketahui memiliki darah keturunan Indonesia dari pihak ayahnya, dengan sang nenek berasal dari Depok, Jawa Barat. Pemain kelahiran Arnhem, 5 April 2004 itu kini berusia 20 tahun.
Kariernya mulai mencuat saat berseragam Vitesse di Keuken Kampioen Divisie. Dari 16 laga, ia sukses mencetak 9 gol dan 4 assist. Performa impresif itu membuat namanya dilirik sejumlah klub, termasuk FC Twente dan Anderlecht, hingga akhirnya resmi bergabung dengan Utrecht pada Januari 2025.
Di bawah asuhan Ron Jans, Jonathans diproyeksikan sebagai motor serangan anyar Utrecht. Meski belum mencatatkan gol maupun assist dari tujuh penampilan di Eredivisie, klub menilai pemain muda ini sebagai investasi jangka panjang.
Sementara itu, PSSI bersama pelatih Patrick Kluivert serta staf kepelatihannya—Alex Pastoor dan Denny Landzaat—tengah meracik tim nasional yang lebih kompetitif untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Jonathans diyakini bisa menambah kekuatan lini depan dan berpeluang berduet dengan Ole Romeny.
Apabila proses naturalisasi berjalan lancar, debut Jonathans bersama Timnas Indonesia kemungkinan besar terjadi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim Garuda sudah dipastikan berada di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak.
Laga berat menanti. Indonesia dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober, kemudian bertemu Irak pada 11 Oktober 2025.