DISWAY.ID - Wakil Menteri Hukum Edward Omar Syarif Hiariej hadir dan memberikan kuliah umum dalam cara wisuda Universitas Pattimura (Unpatti) di Ambon, Rabu 23 April 2025.
Dalam sambutannya, Edward menegaskan bahwa mahasiswa perlu memadukan prestasi akademik dengan sportivitas untuk bersaing di ranah global.
“Prestasi akademik dan nilai sportivitas, dua hal ini ibarat dua sisi mata uang dalam membentuk mahasiswa unggul berkarakter,” ujarnya.
Ia menjabarkan bahwa capaian akademik mencerminkan kapasitas intelektual, sedangkan sportivitas merefleksikan integritas moral dan etika. Kombinasi keduanya akan melahirkan generasi emas Unpatti yang siap berkontribusi menuju Indonesia Emas.
“Di era persaingan bebas saat ini prestasi akademik menjadi prasyarat penting untuk bertahan dan mahasiswa dituntut untuk berprestasi - tak sekadar lulus- tetapi benar‑benar menguasai ilmu pengetahuan dan mampu berinovasi,” jelasnya.
Prestasi tinggi, lanjutnya, membuka akses beasiswa, peluang kerja, dan kiprah nyata bagi masyarakat. Namun, keberhasilan tersebut perlu ditopang motivasi kuat serta etos belajar demi menembus kancah penelitian pendidikan internasional.
“Meta‑analisis terbaru menunjukkan berbagai aspek motivasi seperti keyakinan diri, tujuan belajar, dan ketekunan berkolerasi positif dengan pencapaian mahasiswa di perguruan tinggi, artinya semakin tinggi motivasi dan kemampuan belajar seorang mahasiswa, semakin besar peluangnya untuk meraih indeks prestasi tinggi, lulus tepat waktu, dan mencapai cita‑cita,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa kampus harus menciptakan lingkungan yang menumbuhkan motivasi, sementara dukungan orang tua dan kemauan keras mahasiswa memegang peran vital. “Ingatlah pepatah pendidikan praktis, belajar dikala muda bagai mengukir di atas batu dan prestasi yang kita ukir di mata kuliah akan membekas sepanjang hayat menjadi basic foundation dalam karir dan kontribusi kita bagi bangsa,” jelasnya.
Meski demikian, prestasi semata belum memadai. Di sinilah sportivitas—sikap kesatria, jujur, adil, patuh aturan, dan lapang dada dalam menang maupun kalah—harus ditanamkan.
"Nilai‑nilai fair play inilah yang perlu kita bawa ke dalam kehidupan akademik dan profesional. Dalam kompetisi akademik, sportivitas berarti menjunjung kejujuran, menghargai sesama, serta bersikap adil dan terbuka. Mahasiswa berkarakter sportivitas akan mengangkat pesaing akademik sebagai lahan untuk berkembang bersama," tandasnya.