Sepanjang 2023, total perdagangan Jatim–Maluku mencapai Rp3,01 triliun, terdiri atas Rp1,66 triliun nilai bongkar (pembelian dari Maluku) dan Rp1,35 triliun nilai muat (penjualan ke Maluku), sehingga neraca perdagangan defisit Rp310 miliar bagi Jatim.
Maluku memasok komoditas penting seperti pelat tembaga, CPO, kayu gelondongan, rempah, karet, alkohol, buah, dan ikan beku. Sebaliknya, Jatim banyak mengirim truk, beras, obat‑obatan, daging beku, tepung, gula, kendaraan bermotor, dan produk olahan lainnya ke Maluku.
Khofifah berharap Misi Dagang ini mempererat kerja sama ekonomi dan budaya kedua provinsi sekaligus meningkatkan kualitas SDM melalui kolaborasi di bidang pendidikan.
“Kami ingin memperluas akses pendidikan dengan membuka kesempatan bagi siswa-siswi Maluku menimba ilmu di enam SMA Taruna Jatim yang berbasis boarding school dan bekerja sama dengan TNI, Polri, serta IPDN,” ujarnya. *