DISWAY.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon terus menguatkan komitmennya dalam membekali warga binaan dengan keterampilan praktis. Kali ini, sebanyak 60 narapidana terlibat dalam pelatihan agribisnis dan tata boga yang dirancang untuk mempersiapkan mereka hidup mandiri setelah bebas nanti.
“Kegiatan ini mencakup dua bidang keterampilan strategis, yaitu agribisnis pengolahan kacang kedelai, tata boga pembuatan keripik singkong dan keladi dan pengolahan telur asin dan ikan asin,” ungkap Kepala Lapas Kelas IIA Ambon, Herliadi, saat memberikan keterangan di Ambon, Sabtu5 Juli 2025.
Pelatihan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok besar dengan masing-masing bidang diikuti oleh 20 peserta. Mereka telah melalui proses seleksi sebelumnya untuk memastikan kesiapan dan minat dalam bidang keterampilan yang diajarkan.
“Kegiatan berlangsung selama tiga hari ke depan, mencakup sesi pembukaan, pemberian materi, praktik langsung, hingga tes akhir bagi warga binaan,” lanjut Herliadi.
Lapas Ambon menggandeng mitra profesional dari CV. Jasa Indah Mandiri—perusahaan agribisnis dan tata boga yang berbasis di Pekanbaru, Riau—untuk memastikan pelatihan ini berjalan secara terstruktur dan aplikatif.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pembinaan kemandirian yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, di mana lembaga pemasyarakatan memiliki kewajiban membina narapidana agar mampu hidup mandiri secara ekonomi setelah keluar dari lapas.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan agar dapat mandiri secara ekonomi setelah bebas,” ujar Herliadi.
Ia menegaskan bahwa warga binaan yang sedang menjalani hukuman tetap memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat dengan kemampuan baru.
“Menurut dia, para warga binaan yang saat ini sedang menjalani masa hukuman juga layak mendapatkan kesempatan kedua di tengah masyarakat,” tuturnya.
Di sisi lain, mitra pelatihan pun melihat peluang besar dari kegiatan ini. Direktur CV. Jasa Indah Mandiri, Irni Oktavia, menyampaikan optimismenya bahwa pelatihan ini bisa menjadi titik awal bagi peserta dalam membangun usaha kecil selepas masa tahanan.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu warga binaan mengasah keterampilan yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas nanti. Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini hingga selesai dan memperoleh sertifikat pelatihan sebagai bukti kompetensi,” ucap Irni.
Selain menjadi ruang belajar, program ini juga membuka harapan baru bagi para narapidana—bahwa kehidupan yang produktif dan positif masih sangat mungkin dibangun setelah menjalani masa hukuman.