DISWAY.ID - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon terus mengoptimalkan peran Fakultas Kedokteran untuk menjawab tantangan pemerataan pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku, terutama di wilayah-wilayah kepulauan dan terpencil yang masih kekurangan tenaga medis.
“Universitas terus mendorong pemerintah daerah untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura agar dapat berkontribusi secara langsung dalam pelayanan kesehatan di Maluku,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Prof. Dominggus Malle, saat pencanangan Dies Natalis ke-17 Fakultas Kedokteran di Ambon, Sabtu 21 Juni. Acara tersebut mengusung tema “Angkat Rasa, Ukir Makna, Baktikan Diri Dalam Asa dan Inovasi (Arumbai).”
Meski baru berdiri selama 17 tahun, Fakultas Kedokteran Unpatti dinilai telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas di bidang kesehatan.
“Unpatti telah meluluskan sebanyak 526 dokter dengan persentase kelulusan nasional 94 persen,” ungkap Dominggus.
Kontribusi fakultas ini terhadap penyediaan tenaga medis di Maluku dinilai sangat penting, meskipun pemerataan dokter di seluruh wilayah provinsi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Prof. Dominggus juga menyebut bahwa akreditasi Fakultas Kedokteran saat ini masih berada pada peringkat “Baik Sekali”, namun ia optimistis potensi besar yang dimiliki fakultas akan terus berkembang.
Meskipun saat ini status akreditasi fakultas masih pada peringkat 'Baik Sekali' dan belum mencapai predikat 'Unggul', namun menurutnya Fakultas Kedokteran telah menunjukkan potensi luar biasa sebagai benih unggul yang hanya perlu terus diasah dan dikembangkan.
Rekam jejak Fakultas Kedokteran Unpatti juga semakin diperkuat dengan prestasi yang dicapai mahasiswa dalam Uji Kompetensi Program Studi Profesi Dokter tahun 2025.
“Universitas Pattimura telah mencatatkan rekor tersendiri pada 2025, khususnya melalui pencapaian dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pembangunan kesehatan di daerah, Unpatti mewajibkan setiap lulusan baru untuk menandatangani pakta integritas yang mengikat secara moral agar bersedia mengabdi di Maluku selama satu hingga dua tahun.
Setiap dokter lulusan Unpatti wajib mengabdi di Maluku minimal selama satu sampai dua tahun. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita untuk menjawab tantangan kekurangan tenaga kesehatan di Maluku.
Meski belum memiliki kekuatan hukum yang mengikat, pakta integritas ini diharapkan bisa menjadi cerminan nilai etika dan tanggung jawab sosial yang ditanamkan kepada para lulusan.
Pakta integritas tersebut menjadi bagian dari proses yudisium dan wisuda, dan berlaku mulai lulusan tahun akademik 2025/2026.. Meski belum bersifat mengikat secara hukum, Unpatti berharap semangat pengabdian ini akan tumbuh sebagai nilai etika dan tanggung jawab sosial yang melekat pada lulusan kedokteran.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unpatti, dr. Farah Christina Noya, menyampaikan apresiasi atas perjalanan panjang yang telah dilalui fakultasnya selama 17 tahun.
Ia mengatakan berbagai tantangan telah berhasil diatasi dan pencapaian penting diraih selama periode tersebut.