DISWAY.ID — Pemerintah Provinsi Maluku menitikberatkan penguatan ketahanan pangan, energi, serta pengembangan ekonomi produktif dan inklusif dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.
"Murenbang ini kami lakukan dengan mengusung tema penguatan ketahanan pangan, energi, ekonomi produktif dan inklusif," ujar Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dalam sambutannya di Ambon, Selasa 27 Mei 2025.
Ia menekankan bahwa Musrenbang menjadi momen penting bagi para kepala daerah dalam merumuskan arah pembangunan jangka menengah secara terpadu. Menurutnya, sinergi antarpemangku kepentingan merupakan landasan penting dalam mewujudkan visi besar pembangunan daerah.
“Untuk itu, pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi besar Pemerintah Provinsi Maluku yakni, transformasi menuju Maluku yang maju, adil, dan sejahtera, menyongsong Indonesia Emas 2045, yang tertuang dalam tujuh misi Sapta Cita, dan selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
Sejalan dengan misi pembangunan nasional dan daerah, Pemerintah Provinsi Maluku mendorong pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro, sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Pengembangan infrastruktur energi juga menjadi salah satu fokus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperluas akses masyarakat terhadap energi yang andal.
Di antara proyek strategis yang menjadi perhatian utama adalah pengembangan Blok Masela. Proyek ini tercatat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dengan target produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun Liquefied Natural Gas (LNG), 150 juta standar kaki kubik per hari gas pipa, serta 35.000 barel kondensat per hari. Target operasional proyek ini dijadwalkan pada kuartal IV tahun 2029.
"Dari Proyek Masela juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat Maluku," ujar Gubernur.
Di sektor ekonomi, Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus didorong guna memperkuat ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Upaya peningkatan keterampilan masyarakat juga menjadi bagian dari strategi peningkatan daya saing ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan pembangunan jangka menengah.
Sebagai bentuk implementasi program pembangunan, Gubernur Hendrik meminta seluruh kepala daerah di kabupaten dan kota se-Maluku untuk mempercepat penuntasan kemiskinan ekstrem, pembentukan koperasi merah putih, serta mempercepat pembentukan dan pelaksanaan sekolah rakyat.
Ia menambahkan, konsistensi kebijakan serta kerja sama lintas sektor diyakini mampu menghadapi berbagai tantangan pembangunan dan menjaga stabilitas sosial yang kondusif.
"Dengan sinergi kebijakan dan kerja sama semua pihak maka yakin dapat mengatasi tantangan tersebut dan menjaga stabilitas sosial yang kondusif demi mewujudkan kemajuan daerah secara berkelanjutan," pungkasnya.