Maluku Tengah Siap Pakai SATRIA-1, Akses Internet dengan Kecepatan Tinggi

Kamis 08-05-2025,13:27 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID - Pemerintah terus mendorong pemerataan konektivitas digital, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), guna meningkatkan pemanfaatan infrastruktur digital secara merata di seluruh Indonesia. Langkah ini dinilai krusial dalam mendukung transformasi digital nasional.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa pembangunan konektivitas digital merupakan bagian penting dari strategi pemerintah untuk mempercepat digitalisasi di berbagai sektor. Pemerintah juga berkomitmen menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum terlayani optimal. 

Hal ini disampaikan Wamen Nezar Patria saat menerima kunjungan Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir dan jajarannya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Selasa 6 Mei 2025. 

"Jadi nanti khusus untuk yang blank spot, kalau ada titik-titiknya itu mohon dikonsultasikan saja. Nanti bisa kita bantu. Kalau dia memang bukan daerah 3T berarti dia sudah komersial. Nanti kita bisa cari opsel untuk dorong membangun BTS di situ supaya konektivitasnya jadi lebih baik," jelasnya.

Nezar Patria menyatakan akses internet di wilayah 3T akan dilayani dengan Satelit Republik Infonesia (SATRIA)-1. Kabupaten Maluku Tengah, termasuk salah satu wilayah yang menjadi perhatian Kementerian Komdigi.

Menurutnya Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komdigi akan mempelajari dan menyediakan titik layanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan pertahanan.

“SATRIA-1 mampu memberikan kecepatan hingga 3 sampai 4 Mbps. Nanti kita pelajari daerahnya itu mungkin bisa dibantu pakai satelit SATRIA-1. Ground segment-nya bisa dipasang di titik-titik yang membantu untuk pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan pertahanan," tuturnya.

Menurut Nezar Patria, pada saat bersamaan Kementerian Komdigi memberikan perhatian atas penguatan literasi digital masyarakat. Hal itu ditujukan agar masyarakat lebih siap memanfaatkan konektivitas digital yang sudah ada untuk kegiatan yang lebih berdampak.

"Literasi digital dibutuhkan di sana supaya masyarakat lebih aware. Ini juga untuk mendidik mereka agar paham bahaya-bahayanya hoaks, informasi yang salah atau misinformasi, disinformasi," tegasnya.

Nezar Patria juga mendoorng pengembangan kapasitas digital bagi aparatur pemerintahan daerah melalui Program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.

"Karena kita kan juga lagi gencarkan, mengakselerasi sistem pemerintah berbasis elektronik SPBE," tandasnya.

SATRIA-1, satelit produksi Thales Alenia Space, resmi diluncurkan pada 18 Juni 2023 dari Kennedy Space Center menggunakan roket Falcon 9. Satelit ini mencatatkan diri sebagai yang berkapasitas terbesar di Asia dan kelima di dunia.

Dengan kemampuan transmisi hingga 150 Gbps, SATRIA-1 dirancang untuk memperluas akses internet berkecepatan tinggi di Indonesia, menyediakan layanan antara 4 hingga 20 Mbps.

Peluncuran SATRIA-1 menjadi tonggak penting dalam memperkuat infrastruktur digital nasional, khususnya di wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan internet memadai. *

Kategori :