DISWAY.ID — Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Tanimbar mengambil langkah cepat dan tegas dengan mengintensifkan patroli serta pengamanan di wilayah perbatasan Desa Alusi Kelaan dan Desa Alusi Krawain, Kecamatan Kormomolin.
Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan antara kedua kelompok warga.
Kapolres Kepulauan Tanimbar, AKBP Ayani, menyatakan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama aparat.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan warga dan menghentikan segala bentuk kekerasan. Patroli dan pemantauan terus dilakukan untuk memastikan situasi tetap aman,” kata Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Ayani, di Ambon, Minggu.
Menurutnya, meski situasi di lapangan mulai menunjukkan tanda-tanda kondusif, pengamanan tetap dilakukan secara ketat. Patroli difokuskan pada sejumlah titik rawan konflik untuk membubarkan potensi konsentrasi massa dan mencegah bentrok lanjutan.
Sebelumnya, pada Sabtu 6 Desember 2025 bentrokan sempat terjadi yang melibatkan aparat gabungan dari Polres, Polsek jajaran, dan Brimob Batalyon C Pelopor untuk memisahkan massa. Insiden tersebut menyebabkan beberapa warga terluka, bahkan salah satu personel Polsek Kormomolin dilaporkan mengalami luka akibat terkena panah saat proses pemisahan.
Forkopimda Turun Langsung, Mediasi Dimulai
Demi memastikan stabilitas dan meredakan ketegangan, Kapolres bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar langsung terjun ke lokasi konflik.
Rombongan ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Brampi Moriolkosu yang mewakili Bupati, didampingi oleh Komandan Kodim 1507/Saumlaki Letkol Kav Kiswanto Yudha Kurniawan serta Danki Brimob.
Kehadiran pimpinan daerah ini dinilai sebagai respons cepat pemerintah dalam menangani konflik agar situasinya tidak meluas.
Selain pendekatan keamanan, upaya penyelesaian konflik melalui jalur dialog juga segera dilakukan. Kapolres memimpin mediasi awal di Aula Kantor Camat Kormomolin bersama perwakilan pemerintah desa dari kedua pihak yang bertikai.
Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan pentingnya mengedepankan musyawarah mufakat, sesuai dengan nilai kekeluargaan dan kearifan lokal yang ada.
“Kami mengimbau seluruh warga dan kepala desa dari kedua pihak untuk menahan diri dan mempercayakan penyelesaian ini melalui jalur hukum dan mediasi,” ujarnya.
Polres Kepulauan Tanimbar memastikan bahwa aktivitas masyarakat di kedua desa saat ini telah mulai berangsur normal. Meski demikian, pengamanan oleh aparat gabungan akan terus dilakukan hingga situasi di perbatasan benar-benar stabil dan aman. *