Maluku Darurat HIV/AIDS: 556 Kasus Baru dalam 11 Bulan, Wagub Khawatir Ancaman Lost Generation

Rabu 03-12-2025,13:15 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mencatat lonjakan signifikan kasus baru Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Sepanjang periode Januari hingga November 2025, tercatat adanya 556 kasus baru, dengan konsentrasi tertinggi ditemukan di Kota Ambon sejumlah 259 kasus.

Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath di Ambon, Selasa, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tren peningkatan kasus tersebut. Ia menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Maluku secara rutin menerima laporan kasus baru setiap bulannya.

“Rata-rata setiap bulan ditemukan 45 kasus baru, atau lebih dari satu kasus setiap hari. Fakta ini menunjukkan bahwa penanggulangan HIV/AIDS harus menjadi perhatian dan komitmen kita bersama,” ujar Wagub Vanath.

Wagub Vanath memaparkan data kumulatif yang mengejutkan. Sejak pertama kali HIV terdeteksi di Tual pada tahun 1994 hingga akhir 2025, total kasus kumulatif HIV/AIDS di Maluku telah mencapai 9.955 kasus, terdiri dari 8.243 HIV dan 1.712 AIDS.

Penularan kini tidak lagi terbatas pada kelompok risiko tinggi, melainkan telah menyebar ke lingkungan keluarga, termasuk ibu rumah tangga, dan anak-anak. Seluruh kabupaten/kota di Maluku juga telah mencatat adanya temuan kasus sejak tahun 2009.

“Sebanyak 77 persen kasus berada pada kelompok usia produktif 15–39 tahun. Ini menjadi ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia dan potensi terjadinya lost generation,” tegasnya.

Selain Kota Ambon, temuan kasus baru dari Januari hingga November 2025 juga didominasi oleh Kepulauan Tanimbar (57 kasus), Maluku Tengah (52), Kepulauan Aru (43), dan Maluku Tenggara (34).

Menyikapi situasi ini, Wagub Vanath menekankan beberapa prioritas utama. Ini termasuk penguatan komitmen daerah menuju eliminasi HIV/AIDS pada tahun 2030, peningkatan edukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan optimalisasi peran komunitas serta organisasi populasi kunci dalam pendampingan dan penjangkauan.

Selain itu, Wagub mendorong peningkatan layanan kesehatan yang berbasis gugus pulau, serta pembentukan sekretariat atau tim penanggulangan HIV/AIDS di seluruh kabupaten/kota demi memperkuat koordinasi program.

Mengakhiri pernyataannya, Wagub atas nama Pemprov Maluku menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanggulangan HIV/AIDS di daerah itu.

“Mari kita menetapkan tekad untuk bekerja bersama menyelamatkan masyarakat Maluku, generasi muda, ibu rumah tangga, dan anak-anak dari ancaman epidemi HIV/AIDS,” ujarnya. 8

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler