Maluku Siapkan Lahan 35.000 Hektare di Pulau Buru untuk Pusat Hilirisasi Pertanian Nasional

Maluku Siapkan Lahan 35.000 Hektare di Pulau Buru untuk Pusat Hilirisasi Pertanian Nasional

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa-Dok ANTARA/Dedy Azis-

DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Maluku mengalokasikan lahan seluas 35.000 hektare di Pulau Buru untuk mendukung program hilirisasi sektor pertanian nasional. Langkah ini diumumkan langsung oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, di Ambon pada Rabu (24/9).

Lahan tersebut rencananya akan ditanami komoditas unggulan seperti kelapa, kakao, dan tebu. Yang lebih strategis, pembangunan pabrik pengolahannya akan dibiayai langsung oleh Pemerintah Pusat.

Gubernur Lewerissa menekankan pentingnya industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. “Kalau kita mau mendapatkan nilai tambah dari produk pertanian maupun perikanan, tidak ada jalan lain selain industrialisasi atau hilirisasi. Itu sebabnya, penyediaan lahan di Pulau Buru menjadi salah satu titik awal yang strategis,” jelasnya.

Keberadaan pabrik pengolahan diharapkan dapat mengubah komoditas mentah menjadi produk bernilai tinggi seperti minyak kelapa, santan kemasan, bubuk cokelat, dan gula pasir. Hal ini tidak hanya memperpanjang daya simpan dan mutu produk, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Gubernur juga menyoroti dukungan pemerintah pusat dalam program ini. “Kita patut bersyukur bahwa kualitas pemerintahan Pak Prabowo Subianto di sektor pertanian kini juga masuk ke Maluku. Harapan kita, bukan hanya Pulau Buru, tetapi juga kabupaten lainnya dapat menjadi lokasi pengembangan hilirisasi ke depan,” tambahnya.

Menurutnya, hilirisasi menjadi kunci untuk mengatasi masalah klasik selama ini, di mana sebagian besar komoditas hanya dijual dalam bentuk mentah sehingga nilai ekonominya minim. “Dengan adanya hilirisasi, petani tidak hanya menjual hasil kebun, tetapi produk yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah lebih tinggi. Ini akan mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat perekonomian nasional,” tegas Lewerissa.

Pemerintah daerah pun membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak, baik pusat, daerah, maupun swasta, untuk mendukung agenda strategis ini. “Bagi Maluku, ini momentum penting agar potensi pertanian yang melimpah bisa benar-benar berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan ketahanan pangan nasional,” pungkas Gubernur. *

 

Sumber: