Bulog Maluku Pastikan Stok Beras Aman hingga Sembilan Bulan

Beras bulog -dok Bulog-
DISWAY.ID - Perum Bulog Maluku memastikan ketersediaan beras di wilayahnya dalam kondisi aman. Saat ini, mereka memiliki stok sebanyak 21.500 ton, yang dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama enam hingga sembilan bulan ke depan.
“Untuk menjamin ketersediaan pangan di Maluku, Bulog telah menyediakan stok beras sebesar 21.500 ton, yang diyakini dapat bertahan selama enam hingga sembilan bulan,” ujar Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Rabu 13 Agustus 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat pembahasan penyaluran beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) di Kantor Gubernur Maluku, Ambon. Dalam forum itu, Mara Kamin menegaskan bahwa pihaknya juga menargetkan tambahan suplai beras dari Sulawesi Selatan demi memperkuat ketahanan pangan di Maluku.
Bulog saat ini mengoperasikan 12 kompleks gudang di wilayah Maluku, dengan total kapasitas hingga 35.500 ton. Dari jumlah itu, di Kota Ambon tersedia sekitar 8.300 ton, sedangkan di cabang Langgur mencapai 3.300 ton. Seluruhnya merupakan beras jenis medium yang diyakini mencukupi kebutuhan masyarakat hingga sembilan bulan ke depan.
Selain menjaga stok beras, Bulog juga mencatat peningkatan signifikan dalam pengadaan gabah melalui kerja sama dengan Dinas Pertanian setempat. Target awal pengadaan gabah sebesar 600 ton kini sudah dinaikkan menjadi 1.600 ton. Hingga kini, realisasi pengadaan gabah di Pulau Buru dan Pulau Seram telah mencapai 79 persen dari target 298 ton.
Meski demikian, ada tantangan yang dihadapi di lapangan. Keterbatasan mitra pengolahan gabah di Pulau Buru dan Pulau Seram, serta ketiadaan fasilitas pengeringan (dryer) di Maluku, menjadi kendala utama. Faktor geografis yang berupa kepulauan dengan curah hujan tinggi turut mempersulit proses pengolahan.
Untuk mengatasinya, Bulog terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan berbagai pihak terkait guna mencari solusi dalam meningkatkan kapasitas pengolahan gabah di wilayah Maluku.
Sumber: