BI Sebut Inflasi Maluku Pada April 2025 Cukup Rendah

BI Sebut Inflasi Maluku Pada April 2025 Cukup Rendah

Inflasi Maluku-dok Shutterstock-

DISWAY.ID - Bank Indonesia (BI) Maluku mencatat bahwa inflasi gabungan kabupaten/kota di Provinsi Maluku pada April 2025 berada di level yang cukup rendah. Kenaikannya hanya tipis, yaitu 0,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Angka tersebut dianggap cukup terkendali dan menunjukkan adanya perbaikan dari bulan sebelumnya yang mencatat inflasi jauh lebih tinggi.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Maluku mengalami inflasi bulanan sebesar 0,09 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,72 persen," ujar Kepala Perwakilan BI Maluku, Mohamad Latif, di Ambon, dikutip pada Senin 5 April 2025. 

Kalau dilihat per wilayah, inflasi ini asalnya dari dua daerah, yaitu Kota Ambon dan Kota Tual, yang masing-masing mencatat kenaikan harga 1,14 persen dan 1,31 persen. Sementara itu, Kabupaten Maluku Tengah malah mengalami penurunan harga alias deflasi sebesar 1,67 persen.

Latif juga menambahkan, inflasi tahunan Maluku di April 2025 tercatat 3,34 persen. Ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang ada di angka 3,54 persen. Tapi kalau dibandingkan dengan angka nasional yang cuma 1,17 persen, ya masih lebih tinggi.

Salah satu alasan kenapa inflasi bulan ini turun adalah karena harga-harga di Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami penurunan. "Deflasi ini nyumbang sebesar 0,95 persen," jelasnya. Penurunan harga terutama terjadi pada ikan-ikan pelagis seperti ikan layang, selar, tongkol, dan cakalang, khususnya di Maluku Tengah.

Tapi inflasi nggak turun lebih dalam karena sektor Perumahan, Air, Listrik, dan BBM malah naik, dengan andil 1,02 persen. Ini karena tarif listrik pascabayar balik normal setelah diskon listrik berakhir di Maret 2025.

"Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya mengoptimalkan berbagai program pengendalian inflasi utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," lanjut Latif.

Sampai akhir April 2025, sudah ada sejumlah langkah yang dijalankan, mulai dari Misi Dagang bareng Pemprov Jawa Timur buat suplai pangan di Maluku, kerja sama dengan PT Pelindo supaya proses bongkar muat lebih cepat (terutama buat bawang dan telur), rapat bareng Kemenko Perekonomian, Pemkot Tual, dan Pemkab Maluku Tenggara plus PT Pelni demi lancarin distribusi via kapal, hingga pengawasan transportasi umum saat Lebaran 1–5 April 2025. Pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok, termasuk hasil laut, juga terus dilakukan. (*)

 

Sumber: