Mahasiswa Unpatti Diberi Edukasi Khusus Soal APBN: Ternyata Anggaran Negara Penopang Utama Kampus!
Universitas Pattimura Ambon, Maluku- -arsip unpatti.org 2024-
DISWAY.ID - Universitas Pattimura (Unpatti) Maluku mengambil langkah strategis dengan memberikan edukasi mendalam kepada mahasiswanya mengenai fungsi vital Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pengembangan perguruan tinggi.
Edukasi ini dinilai krusial untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa akan peran APBN.
Kegiatan ini bertajuk "Literasi Keuangan Negara tentang Peran APBN dalam menunjang pendidikan tinggi," yang terselenggara berkat kolaborasi antara Unpatti, Kementerian Keuangan RI Perwakilan Maluku, dan Balai Diklat Keuangan Makassar di Kampus Unpatti Ambon.
Rektor Unpatti, Prof Freddy Leiwakabessy, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan memperdalam pemahaman dasar mahasiswa, mulai dari konsep keuangan negara, struktur, hingga fungsi APBN.
Ia menekankan bagaimana APBN berfungsi sebagai instrumen kebijakan fiskal yang menjadi tulang punggung penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia, yang membiayai segala hal, mulai dari operasional, beasiswa, hingga pembangunan infrastruktur kampus.
Prof Freddy Leiwakabessy menambahkan bahwa pengembangan Unpatti saat ini tidak bisa mengandalkan satu sumber kekuatan saja. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia industri, komunitas, media, dan peran strategis alumni.
“Di Unpatti, kami memperkuat pengembangan melalui kolaborasi dari berbagai sektor serta pemahaman yang kuat mengenai kebijakan negara, terutama fiskal dan APBN, karena ini menentukan arah pembangunan perguruan tinggi,” ujar Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Jumat 5 Desember 2025.
Rektor mencontohkan dampak langsung APBN yang dirasakan Unpatti, seperti program Bantuan Pendanaan Pendidikan, dukungan operasional, hingga alokasi pembangunan infrastruktur strategis seperti laboratorium. Data Kementerian Keuangan menunjukkan, sektor pendidikan memang mendapat porsi besar, yakni 20 persen dari APBN nasional.
“Mahasiswa sebagai stakeholder utama harus memahami struktur APBN secara komprehensif. Pemahaman yang benar akan membangun perspektif baru bahwa APBN merupakan instrumen negara untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui tata kelola yang akuntabel,” tegasnya.
Senada, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Makassar, Rohmat Wahyudi, yang juga mewakili Kemenkeu Maluku, menyoroti pentingnya literasi fiskal bagi seluruh sivitas akademika.
“Mahasiswa adalah pemimpin masa depan. Mereka harus memahami bagaimana APBN disusun, dialokasikan, dan berdampak pada sektor kehidupan, termasuk pendidikan tinggi,” ujar Rohmat.
Ia menegaskan APBN lebih dari sekadar daftar belanja, namun merupakan instrumen pengendali ekonomi yang mendukung inovasi dan perubahan sosial melalui perguruan tinggi, mencakup pendanaan operasional kampus, sarana prasarana, riset, dan beasiswa pemerataan akses.
“Kami berharap kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi langkah awal kerja sama lebih strategis antara Kemenkeu dan Unpatti dalam memperkuat literasi fiskal mahasiswa,” ujarnya. *
Sumber: