Polda Maluku Siagakan Drone untuk Petakan Kerawanan dan Kemacetan Nataru

Polda Maluku Siagakan Drone untuk Petakan Kerawanan dan Kemacetan Nataru

Kapolda Maluku saat mengecek drone, di Ambon, Kamis. ANTARA/Winda Herman--

DISWAY.ID  – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengambil langkah maju dengan menyiapkan penggunaan drone atau pesawat nirawak. Teknologi ini akan digunakan untuk memetakan daerah rawan gangguan keamanan dan potensi kemacetan lalu lintas selama periode perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kepala Polda Maluku, Irjen Polisi Dadang Hartanto, menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi ini merupakan kebutuhan mendesak seiring perkembangan zaman.

“Penggunaan drone menjadi kebutuhan penting di era perkembangan teknologi dan dinamika keamanan saat ini. Teknologi ini dipastikan menjadi salah satu dukungan strategis dalam Operasi Lilin tahun ini,” kata Kapolda Maluku, Irjen Polisi Dadang Hartanto, di Ambon, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa kemampuan pemantauan udara yang dimiliki drone memiliki kontribusi besar dalam tugas operasional kepolisian. Ini mencakup pemetaan situasi, pengawasan wilayah yang dianggap rawan, serta mendukung penindakan terhadap berbagai bentuk pelanggaran maupun gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

Menurut Irjen Dadang, teknologi ini akan memberikan dukungan signifikan bagi percepatan respons petugas dalam kegiatan pengamanan Natal dan Tahun Baru. Drone dianggap efektif untuk memantau titik-titik konsentrasi massa, jalur-jalur utama, hingga lokasi yang berpotensi mengalami kemacetan atau kerawanan Kamtibmas.

“Drone akan sangat membantu kita dalam rangkaian kegiatan pengamanan Natal dan Tahun Baru. Dengan dukungan pemantauan udara, kita dapat bergerak lebih cepat dalam mendeteksi potensi gangguan,” tegasnya.

Kapolda juga menekankan peran drone sebagai alat bantu penting untuk dokumentasi, terutama dalam penanganan konflik sosial yang sering terjadi di sejumlah wilayah Maluku. Ia menyoroti bahwa minimnya bukti visual sering menjadi hambatan dalam proses penyidikan.

“Kita sering diperhadapkan pada persoalan konflik sosial, namun ketika proses penyidikan berlangsung, rekaman kejadian sering tidak tersedia. Karena itu saya minta para operator responsif. Ketika terjadi insiden, segera manfaatkan drone,” ujar Kapolda.

Dalam rangka persiapan, Kapolda telah melakukan pengecekan langsung yang meliputi kondisi fisik perangkat, ketersediaan baterai, kemampuan teknis drone, dan kesiapan para operator. Seluruh personel diminta memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbangan dan memastikan perangkat selalu dalam kondisi optimal. Dalam kegiatan tersebut, Kapolda turut didampingi oleh Karo Logistik, Direktur Pamobvit, serta operator dan personel pengampu teknologi drone. (ANT)

Sumber: