Cek Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Siswa

Senin 11-08-2025,11:44 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

Masalah gigi seringkali diabaikan. Namun dapat memengaruhi nutrisi dan konsentrasi belajar.

Gangguan mata, yang sebagian besar dipicu penggunaan gawai juga menjadi isu serius. Yang paling mencemaskan adalah temuan tentang kecemasan dan isu kesehatan jiwa lainnya.

Keputusan menyertakan pemeriksaan kesehatan jiwa dalam program ini adalah langkah yang sangat cerdas dan visioner.

Budi Gunadi menekankan pentingnya hal ini. Mengingat selama ini deteksi dini terhadap gangguan mental pada anak belum optimal.

“Kita mulai ukur tingkat kecemasan, depresi, agar bisa ditindaklanjuti lebih awal,” jelasnya.

Dengan mendeteksi masalah ini sejak dini, pemerintah membuka jalan bagi penanganan yang lebih efektif. Mencegah masalah mental berkembang menjadi kondisi yang lebih parah di masa depan.

Ini adalah wujud dari pemahaman kesehatan sejati mencakup keutuhan fisik dan mental.

Pemeriksaan Komprehensif Berdasarkan Usia

Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi, menjelaskan program CKG ini dirancang khusus untuk anak usia 7 hingga 17 tahun.

Jenis pemeriksaannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Strategi ini sangat efektif karena setiap rentang usia memiliki tantangan kesehatan spesifik.

“Dalam Cek Kesehatan Gratis itu juga sesuai dengan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi anak-anak kita. Juga beban penyakit yang besar yang dihadapi oleh masyarakat. Itu yang menentukan apa saja yang nanti diperiksa,” ujar Maria.

Kesehatan anak usia sekolah merupakan cerminan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Sehat fisik dan mental adalah prasyarat utama bagi anak-anak untuk dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara optimal.

Program CKG Sekolah 2025 ini hadir untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan hak hidup sehat. Secara komprehensif mencakup berbagai aspek pemeriksaan.

Mulai pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan mata, telinga, hingga gigi. Tak hanya itu. CKG Sekolah 2025 juga berfokus pada deteksi dini masalah kesehatan yang sering luput dari perhatian. Seperti anemia, stunting, dan gangguan gizi lainnya.

Salah satu keunggulan utama CKG Sekolah 2025 adalah fokus pada deteksi dini. Dengan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, intervensi yang tepat dapat segera dilakukan.

Contoh, apabila ditemukan kasus anemia, petugas kesehatan dapat memberikan edukasi dan suplementasi zat besi. Jika terdeteksi masalah gigi, anak-anak dapat dirujuk ke fasilitas Kesehatan.

Pendekatan proaktif ini sangat efektif dalam mencegah masalah kesehatan berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Yang pada akhirnya dapat mengganggu proses belajar dan tumbuh kembang anak.

Kategori :

Terkait