Dorong Swasembada, Pemprov Maluku Latih Petani Padi Modern dari Lima Kabupaten

Selasa 29-07-2025,12:03 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID – Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian tengah menggelar pelatihan budidaya padi modern bagi para petani dari lima kabupaten. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung percepatan target swasembada pangan nasional yang kini ditetapkan pada 2025.

“Pelatihan ini berlangsung hingga 2 Agustus 2025 dan diikuti oleh 25 petani dari lima kabupaten, yakni Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru Selatan, dan Buru,” kata Kepala Dinas Pertanian Maluku Ilham Tauda di Ambon, Senin 28 Juli 2025.

Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali berbagai keterampilan baru untuk menunjang produktivitas pertanian. Materi disusun agar mampu meningkatkan kapasitas petani secara menyeluruh, baik dari sisi pengetahuan teknis maupun manajemen usaha tani.

Teknik budidaya modern menjadi sorotan utama, termasuk cara memilih varietas unggul yang sesuai dengan karakteristik iklim setempat, pengolahan tanah yang optimal, hingga penerapan sistem tanam jajar legowo yang telah terbukti efektif dalam memaksimalkan penggunaan lahan.

Selain itu, para peserta juga mempelajari teknik pemupukan berimbang dan metode pengendalian hama serta penyakit terpadu yang ramah lingkungan, demi menjaga stabilitas hasil produksi.

Pelatihan ini dianggap penting mengingat padi termasuk dalam kategori pangan strategis di wilayah Maluku. Pemerintah pusat pun telah mempercepat target swasembada pangan, dari semula tahun 2027 menjadi 2025, berdasarkan arahan Presiden melalui Asta Cita dan diteruskan oleh Menteri Pertanian.

“Ini tantangan besar bagi kita di daerah. Kami menargetkan luas tanam padi sawah di Maluku tahun ini mencapai 26.250 hektare, dan padi gogo 8.000 hektare,” kata Ilham.

Ia juga menyoroti kondisi lahan yang ada saat ini. Dari total luas baku sawah sebesar 17.900 hektare, sekitar 6.000 hektare di antaranya masih belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya ekstra dari petani dan para penyuluh untuk mendorong peningkatan indeks pertanaman maupun hasil produksi.

“Saat ini produktivitas padi baru sekitar empat ton per hektare. Dengan teknologi, varietas unggul, serta dukungan irigasi dan alat mesin pertanian, bisa ditingkatkan menjadi 6–8 ton per hektare,” ujarnya.

Guna menunjang pengembangan padi gogo di wilayah Ambon dan sekitarnya, Dinas Pertanian juga berencana menggandeng TNI Angkatan Darat untuk pelatihan pendampingan yang difokuskan pada kawasan Leihitu dan Salahutu.

Dalam penguatan infrastruktur pendukung pertanian, Ilham turut mengungkap hasil pertemuan antara Gubernur Maluku dan Wakil Menteri Pertanian pada 7 Juli 2025 lalu di Jakarta. Sejumlah program akan diluncurkan, termasuk pembangunan irigasi tersier seluas 6.000 hektare, cetak sawah baru seluas 3.000 hektare pada tahun 2026, serta pelaksanaan rehabilitasi dan optimalisasi lahan.

“Kami juga menyiapkan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) untuk memastikan setiap program berjalan tepat sasaran,” ucapnya.

Ia menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan produksi hingga tahap akhir. Ia juga mendorong petani untuk menjual hasil panen mereka melalui skema penyerapan yang disiapkan pemerintah.

“Saya meminta hasil produksi atau panen untuk dapat dijual yang mana Bulog bersedia menyerap baik hasil gabah maupun padi atau beras yang dihasilkan dari para petani,” tutupnya. *

Kategori :