Ekspor Perikanan Maluku Tembus Rp448 Miliar pada Semester I 2025

Jumat 25-07-2025,12:52 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID – Kinerja ekspor sektor perikanan Maluku menunjukkan tren positif sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Maluku mencatat total nilai ekspor perikanan mencapai Rp448 miliar selama periode Januari hingga Juni 2025. Angka ini meningkat 9,7 persen dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya.

“Total nilai ekspor perikanan selama Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp448 miliar, dengan total volume komoditas ikan hidup sebanyak 243.430 ekor dan nonhidup 5.118 ton,” kata Kepala BKHIT Maluku, Abdur Rohman, di Ambon, Kamis 24 Juli 2025.

Jika dilihat secara triwulanan, capaian nilai ekspor terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada triwulan I, ekspor tercatat sebesar Rp79 miliar. Kemudian melonjak menjadi Rp236 miliar pada triwulan II. Abdur mencatat lonjakan tertinggi terjadi di bulan Juni, yakni sebesar Rp230 miliar, meskipun jumlah ikan hidup yang diekspor saat itu hanya sebanyak 75.719 ekor.

“April menjadi bulan dengan nilai ekspor terendah pada semester ini, yakni Rp18 miliar,” ucapnya.

Sementara pada bulan Mei 2025, ekspor juga cukup tinggi mencapai Rp115 miliar, terutama ditopang oleh pengiriman ikan nonhidup sebesar 1.434 ton.

Secara keseluruhan, performa ekspor subsektor perikanan pada semester I 2025 berperan besar dalam menggerakkan perekonomian Maluku. Peningkatan nilai dan volume ekspor, khususnya untuk ikan nonhidup, mencerminkan pemulihan dan pertumbuhan sektor ini yang cukup menjanjikan.

Salah satu kontributor terbesar adalah ekspor udang vaname ke Tiongkok dengan volume mencapai 1.144 ton.

Dari sisi tujuan ekspor, Maluku tercatat mengirim hasil perikanannya ke delapan negara utama, yakni China, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, Vietnam, Arab Saudi, Malaysia, dan Singapura. Namun lima negara terbesar yang menjadi pasar utama adalah China, Vietnam, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.

Adapun komoditas yang paling banyak diekspor selama semester ini adalah udang vaname, ikan tuna, ikan kerapu, dan kepiting bakau.

BKHIT Maluku menyatakan terus berupaya menjaga mutu serta keberlanjutan sumber daya perikanan agar ekspor tetap kompetitif di pasar global. Mereka juga mendorong penguatan akses ke pasar internasional melalui langkah-langkah karantina yang ketat.

Melalui tindakan karantina yang dilakukan di pelabuhan ekspor, BKHIT memastikan bahwa semua produk perikanan yang dikirim keluar negeri terbebas dari hama penyakit ikan karantina (HPIK) dan memenuhi standar mutu serta sanitasi internasional.

 

Kategori :

Terpopuler