DISWAY.ID -Wakil Wali Kota (Wawali) Ambon, Ely Toisutta kembali menegaskan pentingnya tindak lanjut serius atas keluhan masyarakat dalam kegiatan Walikota dan Wakil Walikota Jumpa Rakyat (Wajar) ke-13 yang digelar Jumat 18 Juli di Ruang ULA, Balai Kota Ambon.
Dalam keterangannya, Toisutta menekankan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus segera menindaklanjuti pertanyaan dan keluhan masyarakat.
“Jangan hanya bilang nanti kita turun, nanti kita lihat, tapi tidak dilaksanakan. Itu harus menjadi perhatian,” tegasnya.
Salah satu keluhan yang disoroti adalah soal pohon tua di kelurahan Waihaong yang diminta warga untuk ditebang habis karena dinilai membahayakan. Toisutta meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) segera turun dan menindaklanjuti hal ini dengan serius, karena sebelumnya pohon hanya dipangkas rantingnya.
“Tapi permintaan maysarakat itu pohonnya itu harus ditebang habis. Karena saya lihat batang pohon itu sudah tua dan terlalu besar. Katong takut jangan sampe kalau ada angin yang terlalu kencang, itu menjadi bahaya bagi masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Terkait insentif Marbot Masjid, Toisutta juga menjelaskan bahwa bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kota hanya menyalurkan dana sesuai usulan dari pengurus masjid, dan tidak memiliki kewenangan menentukan siapa yang berhak menerima. Untuk itu, Ia mendorong agar ada diskusi lebih lanjut antar pengurus masjid agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Masalah sampah di kompleks Kuburan Syuhada juga menjadi perhatian. Wawali meminta Lurah serta RT/RW setempat lebih aktif memantau dan menjaga kebersihan area tersebut, mengingat kondisi yang sering kembali kotor setelah dibersihkan.
Selain itu, Toisutta juga menyoroti persoalan retribusi yang ditagih oleh pihak ketiga. Ia meminta Kadis DLHP untuk meninjau kembali Perjanjian Kerja Sama (PKS) agar tidak terjadi penagihan ganda atau penagihan di luar kesepakatan.
“Tolong dilihat kembali isi dari perjanjian kerja sama atau PKS dengan pihak tersebut supaya jangan ada terjadi dobel atau ganda dalam penagihan,” ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga diminta memperhatikan pemeliharaan badan jalan dalam kota. Sementara itu, menanggapi isu ikan mengandung merkuri, Toisutta menegaskan bahwa selama belum ada pernyataan resmi dari lembaga yang berwenang, masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah kota akan berkoordinasi untuk memastikan kebenaran isu tersebut dan mengeluarkan pernyataan resmi.
Ia juga menyinggung soal trayek angkutan umum yang perlu disurvei ulang oleh Dinas Perhubungan, agar kehadirannya sesuai kebutuhan warga dan tidak merugikan para sopir angkutan.
Sebagai penutup, Toisutta menegaskan kepada semua OPD harus segera menindaklanjuti keluhan yang disampaikan warga agar tidak muncul kembali di pertemuan berikutnya.
“Kalau hari ini bisa ditindaklanjuti, langsung eksekusi. Jangan sampai minggu depan orang yang sama datang dengan keluhan yang sama,” pintanya.
Wawali menandaskan, Kegiatan WAJAR ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Ambon dalam mendengarkan suara warga dan memastikan semua keluhan ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat. (Pemkot Ambon).