DISWAY.ID - Perwakilan Provinsi Maluku dalam ajang bergengsi Singapore–Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP) 2025, Johanes Marcelino Matmey, telah menyelesaikan seluruh agenda program di Singapura dengan penuh semangat dan dedikasi.
Program pertukaran pemuda ini merupakan bagian dari kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura, yang bertujuan mempererat relasi antar generasi muda kedua negara melalui jejaring kepemudaan dan pertukaran ide lintas budaya.
“SIYLEP 2025 merupakan bagian dari kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura, yang bertujuan untuk membangun jejaring pemuda, memperkuat kepemimpinan lintas negara, serta memfasilitasi pertukaran ide dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Sandi Wattimena, saat memberikan keterangan di Ambon, Jumat.
Johanes, sebagai delegasi Maluku, mengikuti berbagai aktivitas penting selama di Singapura, mulai dari leadership camp, diskusi tematik tentang kebijakan kepemudaan, kunjungan ke lembaga pemerintahan dan perusahaan teknologi, hingga kegiatan pertukaran budaya bersama komunitas lokal dan diaspora Indonesia.
Setelah menyelesaikan program, Johanes bersama Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Maluku, Rin Harthami, menyampaikan laporan hasil kegiatan sekaligus membagikan pengalamannya dalam pertemuan evaluatif bersama jajaran Dispora.
“Pertemuan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan pembinaan lanjutan. Kami ingin pengalaman Johanes ini dapat direplikasi dan menginspirasi lebih banyak pemuda Maluku,” ujar Sandi.
Ia menekankan bahwa Dispora Maluku terus berkomitmen mendorong anak muda untuk aktif dalam program internasional sebagai bagian dari proses pembentukan kapasitas diri dan wawasan global.
“Kami terus mendorong agar lebih banyak pemuda Maluku tampil di kancah nasional dan internasional. Pengalaman ini penting untuk membentuk karakter pemimpin masa depan yang tangguh dan berdaya saing,” tegasnya.
Di sisi lain, Johanes mengaku bangga bisa mewakili Maluku dalam program yang diikuti oleh para pemuda terpilih dari dua negara tersebut. Ia menyebut pengalaman di SIYLEP membuka cakrawala baru tentang pentingnya kolaborasi regional dalam isu-isu seperti diplomasi pemuda, inovasi sosial, dan pemberdayaan komunitas.
Program SIYLEP sendiri merupakan hasil inisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI bersama National Youth Council (NYC) Singapura, yang digelar secara rutin setiap tahun guna memperkuat hubungan diplomatik kedua negara dengan menjadikan pemuda sebagai agen perubahan masa depan. *