DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Maluku tengah memperkuat posisinya sebagai salah satu penghasil utama komoditas tuna di Indonesia. Melalui pemanfaatan maksimal potensi wilayah lautnya, langkah ini diharapkan mampu mendorong kontribusi Maluku dalam ekspor tuna ke pasar internasional yang semakin kompetitif.
Upaya ini difokuskan pada pengelolaan tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) strategis, yang selama ini dikenal kaya akan hasil laut, khususnya jenis tuna berkualitas tinggi. Ketiga wilayah tersebut mencakup Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Aru, yang masing-masing masuk dalam kategori WPP 714, 715, dan 718.
Potensi perikanan yang tersebar di kawasan tersebut dinilai sangat menjanjikan untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Pemprov Maluku merancang berbagai strategi yang melibatkan peningkatan kapasitas nelayan, infrastruktur pendukung, serta pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan ilegal.
"Memaksimalkan potensi sumber daya perikanan di Provinsi Maluku, khususnya ikan tuna, tersebar pada tiga WPP yaitu WPP 714 Laut Banda, WPP 715 Laut Seram dan WPP 718 Laut Aru," kata Sekda Maluku Sadali Ie di Ambon, Minggu.
Sekda menjelaskan tiga WPP ini merupakan wilayah potensi produksi tuna nasional, dan telah dimasukkan dalam rencana nasional pengelolaan perikanan jenis tuna, cakalang dan tongkol, berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 107/KEPMEN-KP/2015 yang telah diselaraskan dengan RPJMN 2025-2029.
“Jenis tuna yang dominan adalah tuna sirip kuning atau yellow fin tuna, yang selama ini masih ditangkap secara tradisional menggunakan alat pancing nelayan skala kecil dan kualitasnya mampu bersaing ketat di pasar internasional,” ujar dia.
Ia memaparkan, beberapa upaya dilakukan dalam memaksimalkan produksi tuna pada WPP 714 adalah dengan meningkatkan kapasitas nelayan, memperbaiki infrastruktur pendaratan ikan, dan meningkatkan pengawasan terhadap penangkapan ikan ilegal.
Kemudian untuk mengoptimalkan perikanan tuna di WPP 715 dengan meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi penangkapan ikan, serta meningkatkan kerja sama antara nelayan dan industri pengolahan ikan.
Pada WPP 718 untuk memaksimalkan produksinya dapat dilakukan dengan meningkatkan infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan perikanan dan fasilitas pengolahan ikan, serta meningkatkan pengawasan terhadap penangkapan ikan ilegal.
Pemerintah Provinsi Maluku saat ini dalam memaksimalkan produksi perikanan dengan mewujudkan program pembangunan pelabuhan terpadu Maluku yang kini telah masuk dalam satu dari tiga proyek strategis nasional di daerah itu.
Pelabuhan Terpadu Maluku, juga dikenal sebagai Maluku Integrated Port, adalah konsep pembangunan pelabuhan yang terintegrasi di Provinsi Maluku. Pelabuhan ini dirancang untuk mendukung kegiatan industri, distribusi, perdagangan, dan pengelolaan logistik secara terintegrasi, serta mendukung aktivitas bongkar muat barang.
Menurut Sekda, dengan dibangunnya pelabuhan terpadu ini diharapkan dapat meningkatkan minat produksi tuna dari Maluku.