DISWAY.ID - Kantor Basarnas Ambon, Maluku, intensif berkoordinasi dengan Airnav untuk meminta dukungan pemantauan pesawat yang melintas dari Pulau Ambon menuju Banda, Kabupaten Maluku Tengah, maupun ke Kota Tual. Upaya ini dilakukan guna membantu pencarian 11 awak KM Maluku Prima Makmur (MPM) 03 yang masih belum ditemukan.
“Pada operasi SAR hari keempat, kami telah berkoordinasi dengan Airnav Indonesia guna mohon bantuan pemantauan pesawat udara yang melintas dari Ambon ke Banda maupun Ambon ke Tual, terkait kecelakaan laut yang menimpa kapal ikan KM.Maluku Prima Makmur 03, dan dapat menginformasikan ke Basarnas Ambon apabila mendapat informasi positif,” ujar Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, di Ambon, Senin malam.
Tim SAR yang menggunakan KN SAR 242 Bharata bergerak dari Pelabuhan Tehoru, Maluku Tengah, sejak pukul 08.00 WIT menuju sejumlah titik koordinat sesuai SAR MAPS H4. Operasi dilakukan untuk menelusuri area yang diduga berkaitan dengan keberadaan para korban.
Sekitar pukul 10.35 WIT, Basarnas Ambon kembali berkoordinasi dengan Distrik Navigasi Ambon, SROP Ambon, dan SROP Banda. Informasi mengenai KM Maluku Prima Makmur 03 disampaikan kepada kapal-kapal yang melintas di Perairan Banda, Perairan Maluku Tengah, dan Perairan Pulau Seram agar dapat memberikan pertolongan jika menemukan tanda-tanda korban.
Untuk memperluas jangkauan, tiga SRU dikerahkan ke beberapa sektor pencarian. SRU 1, yakni KRI Kerapu, melakukan penyisiran di sisi barat Pulau Seram sekitar pukul 16.20 WIT. Lalu SRU 2 menggunakan KN SAR Bharata bergerak sejauh 69 NM ke arah tenggara dari Desa Tehoru sekitar pukul 17.10 WIT. Setelah itu, SRU 3 melalui KRI Balungan menelusuri kawasan timur Perairan Pulau Ambon.
Meskipun seluruh unsur SAR gabungan telah bekerja hingga sore hari, belum ada temuan terkait keberadaan para korban. Karena kondisi tidak memungkinkan, operasi dihentikan sementara dan dijadwalkan dilanjutkan pada Selasa 25 November 2025.
Diketahui, kapal ikan tersebut berangkat dari Pelabuhan Tulehu menuju lokasi pemancingan di Perairan Laut Banda. Pada 20 November, pemilik kapal menerima kabar bahwa KM MPM 03 mengalami kebakaran pada koordinat 4°33'52.20''S–128°48'33.55''E sekitar pukul 17.50 WIT.
Hingga berakhirnya operasi SAR H4, belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
“Operasi SAR H5 akan dilanjutkan pada besok pagi. Kami berharap dan berdoa agar besok mendapatkan kabar baik dari tim di lapangan,” tambah Arafah.
Sebanyak 11 awak KM Maluku Prima Makmur 03 masih dalam pencarian, yakni nakhoda Yakob Arnyanyi (60) beserta 10 ABK: Kien Julson Sabandar (52), Misran Sumenda (51), Finsen Rahayaan (27), Deki Tatael (59), Hengki Tatael (21), Agung Mamentiwalo (29), Oksin Tatael (29), Otnjel Kolotja (51), Jefry Langelo (62), dan Melvin Rolando Hitalessy (26).