Polda Maluku Janji Terbuka dan Humanis Sikapi Gelombang Demo

Polda Maluku Janji Terbuka dan Humanis Sikapi Gelombang Demo

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, di Ambon.-Antara-

DISWAY.ID - Polda Maluku menegaskan kesiapannya untuk mengedepankan sikap terbuka dan humanis dalam menghadapi aksi-aksi demonstrasi masyarakat, menyusul gelombang protes yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah lain.

Pernyataan tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, sebagai bentuk komitmen kepolisian untuk tetap menjaga ruang demokrasi sekaligus menghormati hak warga negara dalam menyuarakan pendapat di ruang publik.

“Kami dari kepolisian siap menerima para pendemo dengan humanis. Artinya, kita tetap saling menghargai dan menjaga. Hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dilindungi undang-undang, dan kami akan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan tetap menjaga situasi yang ada,” ujar Rositah di Ambon, Sabtu 30 Agustus 2025.

Ia menambahkan bahwa Kapolda Maluku telah memberi arahan kepada seluruh jajaran agar aspirasi masyarakat diterima secara damai tanpa tindakan represif.

Meski hingga kini belum ada laporan terkait rencana aksi di Maluku, polisi tetap membangun komunikasi dengan berbagai kalangan, termasuk komunitas ojek online dan mahasiswa, untuk memastikan kondisi daerah tetap kondusif.

Dengan pendekatan persuasif ini, aparat berharap suasana masyarakat tetap tenang, rasa aman terjaga, dan hak konstitusional warga untuk berdemonstrasi tidak terabaikan.

Sebagai informasi, gelombang protes sejak 25 hingga 28 Agustus 2025 muncul sebagai respon kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah situasi ekonomi yang sedang sulit.

Namun, situasi memanas ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), tewas setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat aparat melakukan pembubaran massa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis 28 Agustus malam.

Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, terlihat kendaraan rantis bertuliskan Brimob melaju kencang ketika massa berhamburan. Kendaraan tersebut kemudian menabrak dan melindas korban yang tengah berusaha menjauh dari lokasi.

Peristiwa itu memicu amarah massa. Kerumunan yang sempat bubar kembali mengerumuni mobil rantis, sebelum akhirnya Affan Kurniawan dinyatakan meninggal dunia. Insiden ini memantik aksi solidaritas dan tuntutan pertanggungjawaban yang digelar pada Jumat 29 Agustus. 

Gelombang protes pun semakin meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Walau begitu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menyatakan penyesalan mendalam atas insiden tersebut. *

Sumber: