Merdeka Pendidikan, Pondasi Generasi Emas Indonesia

Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno. --
DISWAY. ID-- Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, pemerintah tengah mengerahkan berbagai langkah strategis demi menggapai visi besar Indonesia Emas 2045. Salah satu fokus utamanya adalah penguatan program Merdeka Pendidikan.
Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO (Presidential Communication Office), Noudhy Valdryno, menyebut bahwa Agustus tahun ini memiliki makna khusus. Bukan hanya karena bendera merah-putih menghiasi setiap sudut negeri, tetapi juga karena ini merupakan perayaan kemerdekaan pertama bagi Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8, bertepatan dengan momen 80 tahun Indonesia merdeka.
Bagi Prabowo, angka delapan punya arti istimewa. Ada Astacita, delapan janji kampanye yang diusungnya, seolah menyatukan simbol angka menjadi semangat untuk menyelaraskan perjalanan bangsa.
Di Istana maupun di balik layar pemerintahan, satu kata menjadi kompas: merdeka. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tetapi juga merdeka dari kemiskinan, keterbelakangan, dan segala bentuk ketertinggalan yang membelenggu rakyat.
"Jadi kita berharap juga di HUT ke-80 ini bisa melahirkan suatu momentum bagi bangsa Indonesia," ujarnya saat berbincang santai (podcast) dengan tim Disway.id di Kantor PCO, Rabu, 13 Agustus 2025.
"Kita ingin merubah ketidakberuntungan menjadi keberuntungan. Dengan program-program unggulan Pak Prabowo," sambung Ryno, sapaan karibnya.
Dia bercerita, ada beberapa program dari kantor Komunikasi Kepresidenan yang fokus untuk mendiseminasikannya kepada masyarakat. Paling tidak ada lima rancangan.
Seperti: Merdeka Gizi, hubungannya dengan makan bergizi gratis. Ada Merdeka Kesehatan, cek kesehatan gratis. Ada Merdeka Pendidikan dengan program-program sekolah rakyat dan lain-lain. Ada Merdeka untuk semua, perumahan.
Nah Merdeka terakhir saya rasa paling penting, Merdeka Ekonomi. Jadi kemarin saya sempat berbicara di forum ketika saya bilang Merdeka Ekonomi. Wah ini paling penting nih Mas, karena sedang ada fenomena-fenomena seperti Rojali, Rohana, dan lain-lain," katanya.
Tapi, kata dia, pendidikan adalah leapfrog--lompatan menuju Indonesia Emas 2045. Bukan mimpi yang muncul mendadak di pagi 1 Januari 2045, melainkan kerja panjang dari sekarang.
"Merdeka Pendidikan ini bukan hanya akses terhadap pendidikan, tapi Pak Prabowo itu memikirkan. Ini ada 3 program. Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Sekolah Garuda Transformasi, tambah lagi sekarang Revitalisasi Sekolah-Sekolah," ungkapnya.
Sekolah Rakyat jadi tombaknya. Targetnya jelas: memutus rantai kemiskinan di keluarga-keluarga desil 1 dan 2. Konsepnya full boarding school--asrama penuh. Negara mengambil alih peran sebagai orang tua kedua.
Tidak mudah, kata Rino, membujuk orang tua melepas anaknya tinggal di sekolah. Tapi mereka paham: ini investasi masa depan.
Di NTT, di Jabodetabek, lebih dari 100 titik sudah berjalan. Ada yang menampung 100 siswa, ada yang 1.000. Idealnya? Seperti best practice di luar negeri: satu sekolah bisa 10 ribu siswa.
Sumber: