Prabowo Bantah Dikendalikan Jokowi

Prabowo Bantah Dikendalikan Jokowi

Prabowo di sidang tahunan MPR di Senayan 15 Agustus 2025-Antara-

DISWAY.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak dikendalikan oleh mantan Presiden Joko Widodo. Ia heran dengan pihak-pihak yang masih berusaha mencari kesalahan dari pemimpin sebelumnya.

Dalam sambutannya di peresmian pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis 6 November 2025, Prabowo menepis keras anggapan bahwa dirinya takut atau berada di bawah kendali Jokowi. Menurutnya, hubungan mereka justru baik dan saling menghormati.

“Saya, bukan, 'Prabowo takut sama Jokowi', 'Prabowo masih dikendalikan sama Jokowi', nggak ada itu. Pak Jokowi itu ndak pernah nitip apa-apa sama saya, ya saya harus katakan sebenarnya. 'Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi', nggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng (teman baik) sama beliau kok takut?” ujar Prabowo.

Prabowo juga menegaskan, selama sepuluh tahun memimpin, Jokowi telah membawa Indonesia ke arah yang diakui dunia. Ia menilai stabilitas ekonomi di masa pemerintahan Jokowi, mulai dari inflasi hingga pertumbuhan ekonomi, berjalan dengan baik.

“Sudahlah, Saudara-saudara. Beliau memimpin 10 tahun diakui dunia. Bagaimanapun inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus. Iya kan? Come on,” sambungnya.

Lebih jauh, Prabowo mengajak seluruh pihak untuk menghormati jasa Jokowi yang telah banyak berkontribusi bagi Indonesia. Ia juga menyoroti budaya politik yang sering berubah drastis setelah seorang pemimpin lengser dari jabatannya.

Menurutnya, kebiasaan menjelek-jelekkan pemimpin lama harus diakhiri. Ia mendorong masyarakat untuk lebih objektif dan dewasa dalam menilai kinerja seseorang yang pernah memimpin negara.

“Saya minta pak Jokowi diundang karena saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik. Pemimpin dikuyu-kuyu, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah,” ujar Prabowo.

Prabowo berharap masyarakat bisa bersatu membangun bangsa tanpa terjebak pada sentimen politik masa lalu. Ia menegaskan, perubahan positif hanya bisa terwujud jika seluruh pihak menghargai satu sama lain dan menumbuhkan budaya politik yang sehat. *

 

Sumber: