Wamen LHK Kunjungi Maluku, Tinjau Langsung Kesuksesan Hutan Adat Hutumuri

Kamis 25-09-2025,08:19 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

DISWAY.ID - Wakil Menteri Kehutanan (Wamen LHK) Rohmat Marzuki melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku, Selasa 24 September 2025. Kedatangan beliau di Bandara Pattimura Ambon disambut langsung oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat hukum adat (MHA) setempat.

Kedatangan Wamen dan Gubernur di Hutumuri disambut dengan prosesi adat yang khidmat di Baileo Istana Siluhaming, pusat kehidupan adat setempat. Prosesi penyambutan meliputi tarian cakalele, pengalungan dan pengikatan benang kehormatan oleh Upulatu (pemangku adat), serta penegukan sopi sebagai simbol ikatan kekeluargaan yang erat.

Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk aksi nyata. Dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Balai Perhutanan Sosial Ambon dengan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti). Acara ini disaksikan langsung oleh Wamen Rohmat Marzuki, Gubernur Hendrik Lewerissa, dan Wali Kota Ambon.

Wamen Rohman Marzuki menegaskan, sejak 2016 hingga Juli 2025, Kementerian Kehutanan telah menetapkan 160 unit hutan adat di seluruh Indonesia seluas 400 ribu hektar, melibatkan 83 ribu kepala keluarga di 41 kabupaten pada 19 provinsi. “Ini bentuk keseriusan kami dalam menjamin hak-hak masyarakat hukum adat sekaligus melindungi hutan melalui penetapan hutan adat,” ujarnya.

Ia mencontohkan Hutumuri, yang sejak 2017 memiliki dasar hukum berupa Perda DPRD Ambon dan SK Wali Kota tahun 2020, sehingga Kementerian menetapkan hutan adat seluas 150 hektar pada tahun yang sama. Dari laporan yang diterima, hutan adat Hutumuri kini dihuni 5.000 jiwa dari 1.600 KK, dengan produk unggulan pala, madu, cengkeh, hingga nanas yang mampu menghasilkan nilai ekonomi Rp54,6 miliar per tahun.

“Ini luar biasa. Hutumuri menjadi role model nasional bagaimana masyarakat hukum adat mengelola hutan secara lestari, mandiri, sekaligus menopang kesejahteraan,” kata Rohman. Ia juga mengapresiasi adanya patroli mandiri oleh kewang (polisi kehutanan adat) dan upaya penetapan batas hutan yang sudah dilakukan.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut baik Arah Wamen dan memberikan penghargaan khusus pada masyarakat Hutumuri.

Saat meninjau pameran produk lokal khas, seperti wine tomi-tomi, galoba, pisang tongka langit, sirsak, hingga minyak kelapa murni VCO, yang menjadi ciri khas olahan masyarakat Hutumuri.

Pada kesempatan itu, Gubernur memuji minyak kelapa murni (VCO) hasil fermentasi air kelapa asli yang diproduksi masyarakat. “Ini luar biasa sekali, bukti nyata inovasi masyarakat adat,” ungkapnya.

Rangkaian acara ditutup dengan penanaman bibit pohon sukun oleh Wamen, Gubernur dan Wali Kota Ambon, sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian hutan adat, serta pelepasan satwa endemik ke alam liar.

Kehadiran Wamen bersama Gubernur di Hutumuri dipandang sebagai momentum penting, tidak hanya mempertegas posisi Maluku sebagai lumbung rempah dunia, tetapi juga mengangkat nama Hutumuri sebagai pusat pengelolaan hutan adat yang lestari, berdaya saing, dan fokus pada kesejahteraan masyarakat. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait